Merespons Perubahan Global
TIDAK banyak industri yang dalam waktu bersamaan menghadapi masalah secara beruntun. Industri pertanian adalah salah satu industri yang menghadapi berbagai masalah mulai dari perubahan iklim, perubahan geopolitik, perubahan preferensi konsumen, hingga tentu perubahan akibat kemunculan industri digital.
Masalah seperti itu tak hanya dialami oleh perusahaan kecil namun dialami pula oleh perusahaan besar seperti korporasi multi nasional asal Amerika Serikat Cargill. Untuk mengetahui respon perusahaan ini terhadap perubahan-perubahan itu, Kompas berbincang dengan Chairman and Chief Executive Officer of Cargill David W MacLennan saat berkunjung ke Jakarta beberapa waktu yang lalu.
Bagaimana Cargill melihat situasi global, khususnya dengan kemunculan pemerintahan Trump, terkait dengan bisnis perusahaan anda?
Salah satu fokus yang menjadi perhatian kami adalah tentang kebijakan perdagangan pemerintahan Trump karena kami melakukan ekspor. Posisi Cargill adalah penting untuk menjaga tentang kelanjutan pembukaan lalu lintas perdagangan karena kami mengekspor. Kami juga memmbuka lapangan pekerjaan karena kami mengkreasi banyak pekerjaan di bidang pertanian. Produk petani AS dalam jumlah cukup besar diekspor ke China, Kanada, dan Meksiko. Kebijakan imigrasi juga menjadi perhatian kami. Kami telah melakukan diskusi tentang kebijakan imigrasi dengan pemerintahan Trump. Kami ingin pasar tenaga kerja yang terbuka tetap dijalankan karena hal ini penting bagi kami untuk mendapatkan tenaga kerja dari berbagai sumber.
Bagaimana pandangan anda tentang keputusan Trump yang mundur dari rencana Kerjasama Trans Pasifik?
Terus terang kami kecewa dengan kebijakan ini. Kami telah lama berdiskusi tentang TPP dengan pemerintahan sebelumnya seperti dengan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan untuk mengantisipasi bila TPP akhirnya disepakati. Dulu kami mempercayai kesepakatan itu akan terjadi sehingga bisa menghubungkan negara-negara Pasifik dengan Amerika Serikat. Terus kemudian ternyata rencana itu batal. Kita masih berharap suatu saat bisa dijalankan.
Bagaimana Cargill menyikapi situasi ini?
Sejauh ini masih status quo karena pemerintahan Trump baru seratus hari. Nanti kami masih akan berdiskusi panjang karena pemerintahan Trump saat ini sedang menata bagaimana mereka akan menjalankan roda pemerintahan. Mereka sedang membahas soal jaminan kesehatan, kebijakan reformasi perpajakan, pengeluaran untuk transportasi dan infrastruktur. Banyak isu yang masih harus didiskusikan nantinya tentang dampaknya terhadap bisnis dan tentu kita ingin ada jalan keluar yang signifikan.
Bagaimana dengan isu kebijakan imigrasi? Anda pernah membuat pernyataan di media bahwa kebijakan pembatasan tenaga kerja dari luar negeri sebaiknya tidak dilakukan. Mengapa?
Kami beroperasi di berbagai negara di dunia tetapi untuk di kantor di Amerika Serikat saja kami mempekerjakan banyak pekerja asing yang berasal dari berbagai negara dan masuk secara legal. Kami sangat membutuhkan kebijakan tenaga kerja yang selaras dengan kepentingan bisnis. Banyak imigran yang bekerja di berbagai pabrik di Cargill seperti di pengolahan daging dan peternakan ayam yang terus terang sebenarnya orang Amerika sendiri tidak mau bekerja di tempat itu sehingga kami menginginkan kebijakan imigrasi yang inklusif sehingga mereka bisa membawa ide-ide dan keterampilan ke Amerika Serikat . Itu hal yang penting.
Kita beralih membicarakan isu bisnis, bagaimana masa depan pasar komoditas pertanian?
Kabar baik untuk konsumen adalah pasokan pangan yang melimpah di berbagai tempat di dunia. Angka-angka menunjukkan produksi beberapa komoditas pertanian seperti jagung, kedelai, gandum, granola mencapai rekor dibanding beberapa tahun yang lalu. Kami melihat kondisi pertanaman yang bagus terjadi di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Pasokan melimpah baik di lokasi penanaman maupun di gudang-gudang penyimpan. Harga-harga komoditas pangan itu rendah. Ini kabar baik buat konsumen. Saya ragu kalau harga itu akan berubah dalam waktu dekat ini. Kemungkinan bisa berubah bila ada cuaca ekstrim seperti El Nino yang pernah menimpa produki sawit. Perubahan cuaca ekstrim memang akan mengubah semuanya secara cepat namun bila diantipasi maka produksi masih bisa dijalankan.
Di beberapa media disebutkan ada perubahan makanan pokok dan perubahan selera. Apakah perubahan itu berpengaruh terhadap bisnis anda?
Ya, kami sangat melihat itu. Konsumen di Amerika Serikat mulai meminta transparansi makanan apa yang dikonsumsi, siapa yang membuat, makanan itu terbuat dari apa, perusahaan mana yang memproduksi, kalau terkait dengan produk daging bagaimana mereka memperlakukan hewan. Konsumen juga berfokus pada produk organik, makanan bebas bahan hasil rekayasa genetika, bahan-bahan tambahan natural, dan makanan yang lebih bersih. Perubahan itu sangat berpengaruh signifikan terhadap industri pangan sehingga banyak konsumen yang meninggalkan pangan olahan ke makanan yang natural. Semua itu memberi peluang besar bagi kami untuk membuat makanan yang diinginkan konsumen sehingga kami mengembangkan rantai pasok untuk mekanan yang bebas dari rekayasa genetika, kami juga membuat yoghurt yang bebas dari bahan asal susu bebas dari produk rekeyasa genetika, kami mengembangkan makanan yang terbaik bagi konsumen, Jelas sekali kalau pwerubahan itu berdampak besar bagi bisnis kami.
Ketika anda memasuki bisnis produk pakan yang bebas dari rekayasa genetika dan organik, apakah ini merupakan bisnis yang besar?
Pasar ini terus bertumbuh. Memang tidak besar tetapi makin banyak orang yang memilih mengonsumsi pangan bukan dari hasil rekayasa genetika. Meski demikian kami mengakui rekayasa genetika telah memperbaiki hasil produksi petani sejak beberapa tahun yang lalu. Ini bagus untuk keberlanjutan usaha tani yang berarti petani bisa memproduksi lebih banyak dengan menggunakan sedikit tanah dan air. Akan tetapi kami juga melihat sejumlah orang yang berpikir produk ini buruk bagi kesehatan berdasarkan alasan-alsan ilmiah. Orang percaya itu dan memilih mengonsumsi produk bukan hasil rekayasa genetika. Itu mengapa kami memproduksi pangan bebas dari rekayasa genetika.
Bagaimana anda memberi pengertian pada petani tentang keinginan konsumen terhadap produk yang bebas rekayasa genetika dan organik?
Semua itu sangat bergantung pada petani itu sendiri. Petani merupakan orang-orang yang pintar yang mudah melakukan adaptasi terhadap perubahan seperti perubahan kondisi alam. Mereka mengetahui soal pasokan air, jumlah hujan dalam satu musim, dan kondisi penyinaran matahari. Mereka juga mengetahui faktor-faktor yang bisa dikendalikan dalam produksi pangan, Mereka sangat mudah melakukan adaptasi. Mereka bisa memilih untuk menananam tanaman yang bebas dari rekayasa genetika dan organik atau menanam tanaman yang merupakan hasil rekayasa genetika. Kondisi saat ini sangat dinamis yang sangat bergantung pada pilihan petani itu sendiri. Semua itu adalah bergantung pada pilihan masing-masing petani. Petani mengetahui bila menggunakan tanaman hasil rekayasa genetika tahan terhadap kekeringan, hama, dan penyakit namun mereka ada juga yang memilih tanaman bebas rekayasa genetika meski produksinya lebih rendah namun ada pasar yang membutuhkan produk itu. Masing-masing memiliki alasan untuk menanam organic atau non organic serta bebas rekayasa genetika atau menggunakan tanaman hasil rekayasa genetika.
Tentang pasar Indonesia, bagaimana pendapat anda tentang pasar di sini?
Indonesia merupakan pasar yang besar. Kami berada di sini sejak tahun 1974. Dengan populasi yang besar kami ingin menjadi bagian dari ekonomi Indonesia, terutama ekonomi pertanian Indonesia sehingga dua tahun yang lalu saya membuat pernyataan bila Cargill bermaksud untuk melakukan investasi miliaran dollar AS di sini untuk lima tahun ke depan. Sejauh ini kami telah membuat investasi yang signifikan dan masih tetap dalam rencana ittu. Saya percaya rencana itu akan tercapai pada tahun 2020.
Apakah investasi ini bisnis baru atau sekedar memperbesar investasi yang sudah ada?
Beberapa merupakan investasi baru seperti pengolahan kakao, kami membangun pabrik pemanis makanan, bisnis akuakultur dengan membangun pabrik pakan ikan. Kami ingin membangunan pabrik pakan ikan karena konsumsi ikan meningkat. Beberapa investasi yang lain adalah ekspansi dari pabrik yang sudah ada.
Apa yang menjadi hambatan dalam berbisnis di Indonesia?
Kami selalu melihat peluang. Berbicara investasi di setiap negara selalu ada sisi positif dan negatifnya. Sisi positif di sini adalah pasar yang besar dengan jumlah penduduk yang besar dan sangat mungkin bisnis di disni terus bertumbuh. Kami juga mendapat dukungan dari pemerintah, pekerja yang bagus, dan tim yang hebat di sini. Kami memiliki kompetitor di seluruh dunia apalagi Asia Tenggara merupakan negara yang sangat menarik sehingga banyak perusahaan beroperasi di sini. Akan tetapi ini bagus dengan pasar yang penuh persaingan membuat kami harus menjadi perusahaan yang selalu berusaha kompetitif.
Anda mengatakan peluang. Ada peluang bisnis lain di Indonesia?
Kami berinvestasi di produk pemanis. Sebelumnya kami membeli sebuah perusahaan bernama Sorini pada tahun 2011. Kemudian kami berinvestasi di pakan ikan. Kami mempunyai kini perdagangan biji-bijian di sini. Ada juga rantai pasok kopra. Ada huga bisnis sawit yang cukup besar.
Isu besar dunia tentang korporasi adalah merger dan akuisisi, apakah Cargill punya rencana untuk melakukan aksi korporasi ini?
Karena kami beroperasi di berbagai tempat di dunia maka kami sudah mempunyai daftar aksi korporasi, termasuk daftar perusahaan yang hendak kami beli. Kami memang tengah membangun beberapa industri tetapi kami juga akan melakukan pembelian beberapa perusahaan termausk membuat perusahaan patungan. Semua di industri pangan, pertanian, dan gizi. Perusahaan finansial kami masih terkait dengan pembiayaan di bidang agribisnis seperti pembiayaan perdagangan pertanian. Untuk bisnis industrial kami yang belum ada di Indonesia. Bisnis ini bertumbuh. Beberapa contoh produk indutrial kami seperti biodiesel dari sawit dan kedelai, beberapa produk infrastuktur akan kami produksi dari limbah pertanian. Semua produk adalah produk turunan seperti bioindustrial seperti untuk isolasi dan lain lain. Produk ini belum besar, penjualannya masih 1-2 persen tidak besar tetapi pertumbuhannya besar.
Apakah tertarik untuk memasuki bisnis digital?
Ya saya dengar banyak perusahaan yang beralih ke digital. Kami mempunyai sistem digital yang membantu petani untuk menanam dengan akses data air, pemetaan, dan lain-lain yang berbasis digital.