logo Kompas.id
UtamaMendadak Merasa Berbeda
Iklan

Mendadak Merasa Berbeda

Oleh
· 4 menit baca
J Kristiadi
Kompas/Heru Sri Kumoro

J Kristiadi

Secara eksistensial dan natural, bangsa Indonesia adalah nation yang multikultural. Perbedaan bukan sesuatu yang asing bagi rakyat Indonesia karena keragaman sudah melekat erat dan dianggap sebagai kodrat keberadaan bangsa Indonesia. Namun, mengapa beberapa tahun terakhir tiba-tiba mendadak timbul rasa berbeda antarwarga bangsa, masing-masing merasa menjadi liyan (bukan lagi teman). Nuansa itu sangat mudah dicecap mulai dari relasi dengan sopir, sejawat, tetangga, grup WA (Whatsapp), hingga teman sekantor. Bahkan, sampai mode pakaian dan arsitektur bangunan pun dapat memicu rasa berbeda dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Relasi sosial sudah tidak wajar, masing-masing seakan mencoba menyembunyikan rasa saling curiga.

Rasa berbeda itu terasa mendadak dan menyengat karena selama puluhan tahun bangsa Indonesia merawat kodrat keragaman dengan mengembangkan harmoni, toleransi, dan saling menghargai. Pluralitas bukan menjadi garis pembatas identitas, melainkan justru menjadi khazanah mulia bangsa. Relasi itu makin cair karena garis kesetiaan afiliasi primordial sudah silang-menyilang sehingga unit sosial terkecil, keluarga, dapat terdiri atas berbagai unsur primordial yang tumpang tindih, garis agama, suku, ras, dan lain-lain.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000