”Kampung Pelangi” Semarang Diharapkan Berkelanjutan
Oleh
Aditya Putra Perdana
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Setelah dicat warna-warni, permukiman Kampung Wonosari, Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah, menjadi magnet pengunjung yang ingin mengabadikan momen. Perekonomian warga yang terangkat diharapkan dapat berkelanjutan.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, di Semarang, Kamis (18/5), mengatakan, setelah menjadi magnet wisata, pihaknya mendorong warga untuk menggerakkan ekonomi. ”Ini bisa dimanfaatkan dengan membuat kaus atau gantungan kunci. Namun, saya ingin ini berkelanjutan karena sering kali program tidak bertahan lama,” ujar Hendrar.
Ia menambahkan, pemerintah kota hanya memfasilitasi, sedangkan pengelolaan sepenuhnya oleh warga. Ke depan, diharapkan warga dapat bersikap ramah kepada pengunjung yang datang. Pemasukan bagi warga pun harus melalui bisnis, bukan dengan menyediakan kotak dalam rangka meminta uang dari pengunjung.
Permukiman yang kini kerap disebut ”Kampung Pelangi” itu terletak persis di belakang Pasar Kembang Kalisari, Semarang, yang baru selesai direvitalisasi pada Desember 2016. Dengan demikian, kehadiran Kampung Pelangi dapat mendukung pergerakan ekonomi di Pasar Kembang dengan konsep shelter itu.
Dari pantauan Kompas, dalam dua minggu terakhir atau sejak dicat warna-warni, Kampung Pelangi setiap hari didatangi pengunjung yang ingin berswafoto. Sejumlah warga pun memanfaatkannya dengan membuka usaha, seperti berjualan makanan, minuman, dan jasa parkir motor.
Salah seorang warga setempat, Asnawiyah (27), sengaja membuka usaha minuman setelah semakin banyak warga yang datang ke tempat tersebut. ”Biasanya, paling ramai didatangi pengunjung di atas pukul 15.00. Selain jadi ladang usaha, dengan adanya pengecatan warna-warni, permukiman jadi lebih tertata,” ujarnya.