Dua Proyek Film Indonesia Lolos Seleksi untuk Inkubasi di Torino
Oleh
Ambrosius Harto M
·2 menit baca
CANNES, KOMPAS - Badan Ekonomi Kreatif RI dan Torino Film Lab, Senin (22/5), menandatangani kerja sama untuk memasukkan dua proyek film Indonesia ke program inkubasi. Acara penandatanganan berlangsung di Paviliun Indonesia di sela-sela pelaksanaan Festival Film Internasional Cannes 2017, di Cannes, Perancis. Adapun penandatanganan itu dilakukan oleh Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan Bekraf Abdur Rohim Boy Berawi serta Direktur Eksekutif Torino Film Lab Savina Neirotti.
Google Maps
Peta Cannes, Perancis
Wartawan Kompas, Ambrosius Harto M, dari Cannes, melaporkan, dua proyek film yang akan masuk program inkubasi di Torino Film Lab adalah The Autobiography dengan sutradara Makbul Mubarak dan produser Yulia Evina Bhara, serta Tale of The Land dengan sutradara Lulu Hendra Kumara dan produser Siska Rahardiyanti. Kedua proyek ini termasuk dalam sepuluh proyek yang diseleksi dari 150 proyek sejenis di seluruh Indonesia.
The Autobiography dan Tale of The Land akan diikutkan dalam sejumlah lokakarya guna pematangan di Belanda, Hongaria, dan Italia. Proyek film yang telah matang selanjutnya dipresentasikan menjelang akhir tahun ini di hadapan investor, penjual, dan penyalur film sebelum produksi.
Kompas/Ambrosius Harto
Seorang gadis mencari tiket atau undangan untuk menonton film karya Kornel Mundruczo di depan Palais des Festival, lokasi Festival Film Internasional Cannes 2017, Perancis, Jumat (19/5).
Boy Berawi mengatakan, kerjasama dengan TFL bukan merupakan yang pertama. Tahun lalu, Bekraf juga menandatangani kerja sama dengan TFL untuk mendorong masuknya film Indonesia ke program inkubasi. "Kerja sama saat ini memperteguh sekaligus memastikan tempat bagi dua proyek film yang telah lolos," katanya di Paviliun Indonesia.
AP Photo/Alastair Grant
Aktris Nicole Kidman berpose dalam sesi foto bagi film The Killing Of A Sacred Deer di Festival Film Internasional Cannes, Perancis selatan, Senin (22/5)
Savina mengatakan, TFL setiap tahun menerima pendaftaran sekitar 700 proposal film. TFL mengemban misi merangkul sutradara mula yang baru pertama kali membuat film panjang atau proyek kedua. "Kami ingin meningkatkan kapasitas para sutradara di proyek pertama dan kedua. Ini sesuai misi dan semangat kami," katanya.
Masuknya proyek film dalam program inkubasi itu bertujuan membawa produk ke level internasional. Harapannya film-film itu dapat bersaing dan unggul di festival internasional bergengsi.
