TURIN, MINGGU — Juventus menjadi klub pertama yang mampu menjuarai Liga Italia selama enam musim beruntun seusai mengalahkan Crotone dengan skor 3-0, Minggu (21/5) malam WIB. Sejarah baru ini diukir tim ”Nyonya Besar” dalam satu dekade terakhir setelah sempat terpuruk sebagai ”pesakitan”.
Sepuluh tahun lalu, tepatnya 19 Mei 2007, Juve kembali ke Serie A dan memulai era baru setelah menggilas Arezzo, 5-1, dalam pertarungan di kasta kedua Liga Italia, Serie B. Selama musim 2006-2007, tim asuhan Didier Deschamps itu dihukum pengurangan poin dan harus bermain di Serie B karena terlibat skandal pengaturan laga yang dikenal sebagai ”Calciopoli”.
Sekembalinya di Serie A, Juventus kemudian berganti-ganti pelatih, mulai dari Claudio Ranieri, Ciro Ferrara, Alberto Zaccheroni, hingga Luigi Delneri. Namun, laju mereka hanya mentok sampai posisi ketujuh klasemen.
Juventus baru bisa merajai klasemen liga setelah Antonio Conte datang pada musim 2011-2012. Sejak era Conte itulah rekor juara liga enam musim beruntun dimulai. Massimiliano Allegri kemudian meneruskan kejayaan Nyonya Besar mulai musim 2014-2015 hingga saat ini.
Tiga rekor Allegri
Allegri bahkan sudah memecahkan tiga rekor pada musim ketiganya di Turin ini. Selain rekor gelar juara Serie A enam musim beruntun, Juve menjadi klub pertama yang menjuarai Piala Italia tiga musim beruntun seusai mengalahkan Lazio, 2-0, Kamis (18/5). Rekor ketiga adalah rekor sebagai klub pertama yang bisa mengawinkan gelar Liga Italia dan Piala Italia dalam tiga musim beruntun.
Kini, Juventus tinggal selangkah lagi untuk menggenapi sejarah besar yang bisa mereka ukir di Cardiff, Wales, arena final Liga Champions, Minggu (4/6). Untuk pertama kali, mereka bisa menyandang status treble winner atau meraih tiga trofi dalam satu musim jika bisa mengalahkan Real Madrid.
”Kepindahan ke Juventus merupakan langkah terbaik yang pernah saya lakukan,” kata striker Juventus, Gonzalo Higuain, kepada surat kabar Italia, Corriere dello Sport. Ini adalah musim pertama Higuain sejak pindah dari Napoli dan saat ini ia telah mengemas 24 gol di Serie A.
Sementara Direktur Juventus Giuseppe Marotta mengatakan, kemenangan harus diraih melalui pengorbanan dan kerendahan hati. ”Inilah resep Juventus yang selalu diteruskan dari masa ke masa,” kata Marotta, seperti dikutip Football-Italia. (DEN)