Polisi Duga Pelaku Peledakan Gunakan Bom Panci

JAKARTA, KOMPAS — Dari hasil olah tempat kejadian peledakan di area Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta Timur, polisi menduga kuat pelaku menggunakan bom panci. Petugas menemukan adanya serpihan-serpihan panci, paku, dan gotri.

Informasi terakhir pada Kamis (25/5) dini hari, lima orang meninggal akibat ledakan di Halte Kampung Melayu hari Rabu (24/5) malam. Sebanyak tiga orang merupakan anggota Satuan Sabhara Polda Metro Jaya yang sedang bertugas membantu Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Timur mengamankan kegiatan pawai obor oleh masyarakat. Adapun dua orang lainnya diduga pelaku peledakan.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan, pada salah satu pelaku ditemukan beberapa lembar kertas, salah satunya struk pembelian sebuah panci di salah satu minimarket di Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat. ”Pembelian pada 22 Mei pukul 09.00,” ucapnya pada Kamis dini hari.

Dugaan bom panci semakin kuat karena adanya serpihan panci, paku, dan gotri. Menurut Setyo, kemungkinan terduga masing-masing membawa tas ransel berisi panci. Setiap panci diduga berisi paku dan gotri. Itu mirip bom panci di Bandung pada Februari lalu. Kategori tingkat ledakan bom di Kampung Melayu masih diselidiki.

Setyo menambahkan, polisi sudah mengantongi sejumlah informasi terkait identitas terduga pelaku. ”Namun, terlebih dulu diperlukan identifikasi ilmiah menggunakan ante mortem dan post mortem,” ujarnya.

Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) Polri akan mengecek serpihan tubuh terduga pelaku guna mengetahui kepastian identitas pelaku.

Kompas/Dentie Piawai Nastitie

Suasana seusai ledakan di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5).