Raja Swedia Berharap Kerja Sama dengan ITB Ditingkatkan
Oleh
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia dalam rangkaian kunjungannya ke Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/5), menghadiri acara seminar triple helix di Aula Barat Institut Teknologi Bandung.
Raja berharap kerja sama yang sudah dijalin baik selama ini, khususnya antara ITB dan industri, ataupun perguruan tinggi di Swedia agar lebih ditingkatkan.
”Kerja sama ini perlu ditingkatkan, seperti hari ini juga ditandatangani MOU (memorandum of understanding) antara industri dan ITB, bahkan juga pertukaran mahasiswa Indonesia dengan Swedia,” kata Raja Carl XVI Gustaf dalam wawancara dengan sejumlah media seusai seminar.
Turut hadir dalam seminar itu Menteri Infrastruktur Swedia Anna Johansson, Rektor of Faculty of Engineering (LTH) Lund University Victor Owall, Rektor ITB Kadarsah Suryadi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro, serta Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Intan Ahmad yang tampil sebagai pembicara.
Dalam rangkaian acara bertajuk ”Seminar Triple Helix, Perspektif Indonesia-Swedia” itu digelar dua penandatanganan MOU, yakni antara PT Ericsson Indonesia dan ITB, serta antara Kementerian Ristek Dikti dan Universitas Lund, Swedia.
Triple Helix merupakan model kerja sama antara pemerintah, universitas, dan industri dalam upaya mempromosikan riset dan inovasi.
Banyak kerja sama
Menurut Kadarsah, Raja memilih salah satu rangkaian kunjungannya ke ITB karena sekian lama banyak kerja sama yang sudah dijalin dengan industri, ataupun perguruan tinggi Swedia.
”Sedikitnya sudah terdapat 20 kerja sama yang sudah dijalin selama ini, di antaranya dengan Universitas Lund, KTH Royal Institute of Technology, dan Universitas Teknologi Chalmers. Oleh karena itu, Raja memilih datang ke ITB dan beliau mendukung supaya kerja sama makin ditingkatkan,” ujar Kadarsah.
Kadarsah berharap. kerja sama dengan Ericsson, perusahaan yang kini fokus dalam bidang cyber security itu, dari apa yang diteliti oleh ITB dapat diterapkan oleh Ericsson atau jika pihak Ericsson mengalami masalah dapat diteliti oleh ITB.
”Model ini kami ingin dapat dijadikan sebagai best practice kerja sama antara industri dengan perguruan tinggi di Indonesia. Jadi, bukan hanya untuk ITB. Sebab, penelitian di lingkungan perguruan tinggi harus tersambung dengan industri. Penelitian yang dilakukan sendirian oleh perguruan tinggi akan sulit untuk diimplementasikan di pasar. Oleh karena itu, perlu kerja sama dengan industri,” kata Kadarsah.
Intan Ahmad berharap triple helix di Indonesia bisa berjalan berkesinambungan. Diharapkan industri dapat terlibat lebih banyak lagi. Di negara maju, peranan industri cukup signifikan dan untuk meningkatkan inovasinya, mereka bekerja sama dengan universitas.
”Inovasi itu bergerak kalau ada hasil riset yang bagus, bahkan juga dapat menggerakkan ekonomi. Dengan demikian, kalau di Indonesia lebih banyak lagi industri bisa duduk bersama, maka triple helix bisa berlangsung dengan baik,” kata Intan.
(SEM)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.