logo Kompas.id
UtamaPolisi Sita Senjata Api...
Iklan

Polisi Sita Senjata Api Rakitan

Oleh
· 2 menit baca

JOMBANG, KOMPAS — Polisi menyita empat senjata api rakitan dari dua warga Kabupaten Jombang, Jawa Timur, beserta puluhan selongsong peluru logam. Barang bukti yang disita berupa dua senjata rakitan yang sudah jadi dan dua lainnya baru tersusun gagangnya. Jika selesai dirakit, kemampuan senjata itu setara dengan senapan M-16 rifle yang dilengkapi teropong untuk membidik dari jarak jauh. Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jombang Ajun Komisaris Wahyu Norman Hidayat di Markas Polres Jombang, Jumat (2/6), informasi keberadaan senjata ini diperoleh dari warga. Polisi kemudian menangkap dan menahan dua perakitnya, HR (37), warga Kecamatan Kudu, dan WD (54), warga Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang. Keduanya berprofesi sebagai pedagang. Polisi menangkap keduanya pada Selasa (30/5), tetapi belum memperoleh informasi bagaimana mereka bisa memiliki kemampuan merakit senjata meski belum selesai. Informasi dari tersangka, kata Wahyu, mereka mendapat dua senjata rakitan itu sudah jadi, yang kemudian dipakai sebagai contoh untuk dua senjata buatan. Senjata rakitan mereka peroleh dari seorang bernama NW. Namun, NW meninggal sebulan sebelum mereka ditangkap. Dua senjata baru yang dibuat hanya berupa gagang atau popor senapan dari pipa logam yang dirakit. Senjata rakitan tersebut, kata WD mengutip NW, sebagai warisan dari zaman kemerdekaan. Namun, berdasarkan pemeriksaan polisi, NW bukan anggota atau pensiunan TNI.Polisi belum memastikan senjata itu bisa beroperasi dengan baik atau tidak. Bersama dua senjata itu, polisi menyita 59 butir selongsong peluru logam. WD, kepada polisi, menceritakan, sejak 2004 dirinya kerap diajak pemilik senjata itu, NW, berburu babi hutan. NW menggunakan senjata tanpa dokumen perizinan dan berburu secara ilegal. Pada 2017, WD meminta agar NW meminjamkan senjata itu, dan NW membolehkan. "Kami tidak menemukan status perizinan senjata ini pada organisasi yang bisa memberikan izin penguasaan, pemilikan, dan penggunaan senjata," kata Wahyu.Adapun 59 butir selongsong peluru diketahui berasal dari peluru kaliber 5,56 mm. Polisi belum mendapat keterangan tentang asal-muasal peluru. WD berniat membuat sendiri senjatanya dengan cara mencontoh milik NW tersebut. Untuk membuat senjata itu, WD minta bantuan HR. WD dan HR sudah merakit dua popor senjata dengan material pipa besi, tetapi polisi keburu menangkap mereka. (ODY)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000