Arab Saudi, Mesir, Bahrain, dan UEA Putus Hubungan Diplomatik dengan Qatar
Oleh
Dahono Fitrianto - AFP/AP/Reuters
·3 menit baca
RIYADH, SENIN — Empat negara Arab, yakni Arab Saudi, Mesir, Bahrain, dan Uni Emirat Arab, mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan tetangga mereka, Qatar, Senin (5/6) pagi. Keputusan bersama itu diambil dengan alasan Qatar telah menjadi sponsor gerakan terorisme dan ekstremisme.
Selain memutus hubungan di tingkat diplomatik, keempat negara itu juga mengumumkan penutupan perbatasan dan seluruh hubungan transportasi dengan Qatar. Semua pelabuhan dan bandar udara di empat negara itu tertutup bagi penerbangan dan pelayaran dari Qatar. Warga Qatar di empat negara itu diberi waktu dua minggu untuk segera angkat kaki dan kembali ke negaranya.
Dalam pernyataan yang dikutip kantor berita SPA, Arab Saudi menyatakan, pihaknya memutuskan hubungan diplomatik dan menutup perbatasan dengan Qatar untuk ”melindungi keamanan nasional dari bahaya terorisme dan ekstremisme”. Pemutusan ini meliputi penutupan semua simpul transportasi darat, laut, dan udara.
Tak berapa lama setelah pengumuman Arab Saudi, UEA menyusul dengan pengumuman serupa. Kemudian, Kementerian Luar Negeri Mesir menyatakan, keputusan itu diambil karena Doha telah mendukung ”terorisme”. Sementara Bahrain mengatakan, Qatar telah ”menggoyahkan keamanan dan stabilitas di Bahrain dan mencampuri urusan dalam negeri negara itu”.
Belum diketahui pasti dampak pemutusan ini terhadap operasi Qatar Airways, salah satu maskapai penerbangan terbesar di kawasan itu, dan operasi Komando Tengah Angkatan Bersenjata AS (US Central Command/USCentcom) yang bermarkas di Pangkalan Udara Al-Udeid di Qatar. Sedikitnya 10.000 personel militer AS ditempatkan di pangkalan tersebut.
Hal ini bermula dari pemberitaan kantor berita Qatar, QNA, Selasa (23/5), mengenai pernyataan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamd al-Thani. Dalam forum wisuda para wajib militer, seperti dilansir QNA, Sheikh Tamim mengatakan, Qatar memiliki hubungan baik dengan Iran dan Israel sekaligus.
Sheikh Tamin lalu menyebut, Iran memiliki kapasitas di tingkat regional dan dunia Islam yang tak mungkin diabaikan. Menurut dia, tak bijaksana meningkatkan ketegangan dengan Iran.
Pernyataan itu disampaikan hanya 48 jam setelah berakhirnya KTT Islam-Amerika di Arab Saudi yang mengecam terorisme dan ekspansi pengaruh Iran. Pemberitaan QNA memicu kemarahan Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain. Mesir yang dikenal memiliki hubungan buruk dengan Qatar ikut marah.
Belakangan, Pemerintah Qatar menyatakan, berita QNA itu tidak benar dan muncul karena situs QNA telah diretas dari luar.
Meski demikian, perselisihan di antara negara GCC (beranggotakan Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Bahrain, UEA, dan Oman) serta Qatar sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu, terutama setelah meletusnya Musim Semi Arab pada 2011. Qatar dituduh sering mengambil sikap dan kebijakan yang berbeda dengan mayoritas dunia Arab lainnya, termasuk dalam mendukung gerakan Persaudaraan Muslim (Muslim Brotherhood/Ikhwanul Muslimin).
Arab Saudi dan sekutunya juga menuduh Qatar mendukung berbagai gerakan radikal, seperti Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) dan Al Qaeda. Qatar juga diketahui mendukung kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza di Palestina. Semua tuduhan ini dibantah keras oleh Doha.
Secara khusus, Arab Saudi menuduh Qatar juga menyebarkan pesan-pesan dari sejumlah gerakan radikal itu melalui medianya, termasuk stasiun televisi Al Jazeera. ”Qatar merangkul sejumlah kelompok teroris dan sektarian yang bertujuan mengganggu stabilitas di kawasan, termasuk Muslim Brotherhood, ISIS (NIIS), dan Al Qaeda, serta menyebarkan pesan-pesan dan rencana kelompok-kelompok ini secara konstan melalui media mereka,” demikian dikutip SPA.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan sikap resmi dari Qatar terkait langkah tetangga-tetanggannya ini. (AP/AFP/Reuters/DHF)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.