MAGELANG, KOMPAS — Tahun depan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan membidik target pemasaran pariwisata ke China. Terkait hal tersebut, tahun ini dilakukan beragam persiapan mulai dari upaya promosi dan penyiapan sejumlah obyek wisata tertentu untuk menarik minat wisatawan dari China.
”Karena mereka kurang menyukai segala sesuatu terkait kebudayaan, khusus untuk wisatawan dari China ini, obyek-obyek wisata yang akan menjadi andalan untuk ditawarkan adalah obyek wisata pantai dan pulau seperti Pulau Karimunjawa,” ujar Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah Trenggono saat ditemui di sela-sela acara silaturahim bisnis pariwisata Nusantara di Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (4/6).
Saat ini, Trenggono mengatakan, Pemprov Jawa Tengah sedang melakukan sejumlah upaya persiapan. Selain menyusun jadwal untuk mengikuti beragam acara travel mart di China, menurut dia, upaya promosi lain yang akan dilakukan adalah dengan mengalihbahasakan situs web Pemprov Jawa Tengah dalam bahasa China.
Tidak hanya itu, Trenggono menuturkan, saat ini pihaknya juga telah menyusun agenda fam trip dengan mengundang sejumlah tokoh dari China.
Untuk agenda fam trip khusus untuk wisatawan China ini, kami berencana mengundang travel agent, celebrity blogger, dan biksu,” ujarnya.
China, menurut dia, sengaja dipilih sebagai sasaran pemasaran pariwisata karena geliat peningkatan kunjungan wisatanya mulai terlihat di sejumlah negara, dan beberapa daerah di Indonesia.
”Di Manado, Sulawesi Utara, wisatawan dari China demikian antusias datang bahkan naik pesawat carter,” ujarnya.
Selama ini, wisatawan asing yang datang ke Jawa Tengah didominasi wisatawan dari Malaysia, Singapura, dan sejumlah negara di Eropa. Sementara itu, jumlah wisatawan dari China masih relatif minim. Tahun 2016, jumlah wisatawan dari China yang datang ke Jawa Tengah belum mencapai 10 persen dari total jumlah wisatawan asing yang mencapai 578.924 orang.
Kedatangan wisatawan dari China tersebut, menurut dia, selama ini terkendala oleh masalah konektivitas karena tidak ada penerbangan langsung dari Semarang ataupun Solo ke China.Kedatangan wisatawan China ke Jawa Tengah kini harus melalui Bali, Jakarta, ataupun Batam.
Trenggono mengatakan, Jawa Tengah memiliki begitu banyak obyek dan event wisata yang menarik untuk ditawarkan. Jumlah obyek wisata sementara ini terdata mencapai sekitar 551 obyek, sedangkan event wisata yang diselenggarakan pada tahun ini saja, terdata mencapai 175 event.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (Asppi) Jawa Tengah Robertus Wahyu mengatakan, untuk menarik kedatangan wisatawan China, pihaknya sudah memiliki paket wisata mengunjungi Lasem di Kabupaten Rembang. Namun, jika memang diperlukan, nantinya juga bisa dikembangkan paket-paket wisata baru, khusus untuk wisatawan dari China.
Selama ini, Robertus mengatakan, ketiadaan penerbangan langsung dari Semarang ataupun Solo ke sejumlah negara dirasa tidak menjadi kendala dan tidak pernah dipermasalahkan oleh wisatawan asing. Yang kerap dikeluhkan mereka, menurut dia, lebih banyak menyangkut tentang mahalnya tiket masuk ke sejumlah obyek wisata.
”Mereka sering kali mengeluh, dan mempertanyakan kenapa selisih harga tiket bagi wisatawan domestik dan asing bisa demikian jauh sehingga beban biaya yang terlalu mahal ditanggung mereka yang datang jauh-jauh dari luar negeri,” ujarnya.