logo Kompas.id
UtamaObyek Vital dan Korporasi...
Iklan

Obyek Vital dan Korporasi Meningkatkan Keamanan Jaringan

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pengelola obyek vital dan korporasi mulai meningkatkan keamanan jaringan. Langkah ini dilakukan karena kesadaran adanya peningkatan serangan siber di dalam jaringan internet.Sejumlah kalangan yang ditemui Kompas, pekan lalu dan Senin (5/6), mengonfirmasi peningkatan serangan siber belakangan ini. Mereka juga tengah melakukan perbaikan dan peningkatan keamanan jaringan.PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menganggap ancaman siber sebagai ancaman yang nyata dan potensial. Kedua badan usaha milik negara (BUMN) ini mengendalikan penuh obyek vital yang tersebar di seluruh Indonesia. Pertamina mengendalikan kilang minyak ataupun terminal bahan bakar minyak. PLN mengendalikan pembangkit listrik yang juga termasuk sebagai obyek vital."Potensi ancaman serangan siber selalu ada dan kami terus melakukan perlindungan internal. Penanganannya termasuk prioritas utama karena pada era digital ini, penerapan teknologi dan informasi menjadi tulang punggung perusahaan, apalagi bagi perusahaan yang mengelola obyek vital," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito.Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka mengatakan, saat terjadi serangan siber beberapa waktu lalu, PLN bertindak cepat. Salah satu antisipasinya adalah mengamankan sistem digital internal dengan mematikan komputer untuk beberapa saat sewaktu terjadi gelombang serangan di sejumlah negara.Divisi khususUntuk pengamanan data digital perusahaan, Adiatma menjelaskan, divisi perusahaan yang khusus menangani teknologi dan informasi terus memperbarui sistem pengamanan digital perusahaan. Penerapan standar keamanan dan audit jaringan keamanan secara berkala terus dilakukan. Perusahaan juga menjalin kerja sama dengan pihak ketiga yang kompeten di bidang pengamanan digital ini."Kami juga memberi kesadaran kepada semua pekerja untuk mengamankan data digital masing-masing yang terkait dengan perusahaan," kata Adiatma.Sementara Made menambahkan, karena keamanan sistem teknologi informasi menjadi salah satu fokus keamanan perusahaan, PLN senantiasa mengingatkan semua pekerja untuk menjaga kerahasiaan data digital masing-masing. Pengamanan digital PLN, yang disebutkannya sebagai pengamanan berlapis, diyakini cukup kuat menghadapi ancaman gangguan serangan siber terhadap obyek vital yang dikelola PLN. "Pengamanan data digital pada mesin pembangkitan cukup kuat. Pengamanannya berlapis," kata Made.Senior Marketing Communication Manager Blibli.com Lani Rahayu mengatakan, pihaknya memiliki divisi khusus yang mengurus sistem keamanan teknologi informasi. Cara kerja anggota divisi menyesuaikan standar keamanan teknologi yang ada. "Mereka bekerja dengan anggota divisi lain dan mitra perusahaan agar standar tersebut tercapai," ujar Lani. Divisi keamanan di Blibli.com menerapkan tiga etika utama, yaitu kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data. Kerahasiaan data berkaitan dengan cara mengendalikan akses. Integritas data menekankan pada data yang akan disimpan ataupun didistribusikan hanya boleh diubah oleh orang yang berhak. "Kami rajin memberikan edukasi penggunaan internet aman kepada karyawan dan konsumen. Info terbaru soal sistem keamanan data pun juga kami sebar luaskan kepada mereka," ungkap Lani. Kerja sama dengan peretasSecara terpisah, Wui Foo, Head of User Trust Uber, mengemukakan, pihaknya bekerja sama dengan periset dan peretas independen di HackerOne Platform untuk menyelesaikan berbagai kasus serangan siber. Kerja sama itu dianggap sebagai salah satu bentuk investasi Uber.Pada 11-27 Oktober 2016, sistem aplikasi jual-beli tiket milik Tiket.com yang tersambung dengan sistem PT Citilink Indonesia (Citilink) diretas. Tersangka peretas mencoba masuk ke server Citilink dengan menggunakan akun dan kode kunci milik agen Tiket.com. Langkah ini bertujuan mendapatkan kode pemesanan tiket pesawat Citilink untuk dijual kepada pembeli. Berangkat dari kejadian itu, Co-Founder dan Chief Operational Officer Tiket.com Gaery Gunarsa mengungkapkan, sistem keamanan digitalnya pun terus ditambah. Untuk mengakses laman, perusahaan memasang beberapa lapis firewall dan load balancer system. "Setelah kejadian itu, kami membayar institusi atau organisasi peretas untuk menyerang sistem keamanan. Mereka melaporkan sejauh mana kelemahan sistem kami. Kegiatan tersebut dilakukan secara berkala," kata Gaery. Presiden Direktur PT Dimension Data Indonesia, perusahaan jasa penyedia solusi teknologi informasi, Hendra Lesmana mengatakan, sektor keuangan menjadi sektor yang sering mendapat ancaman keamanan sistem data. (MED/APO/EDN/FER)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000