BATU, KOMPAS — Meski Lebaran masih 13 hari lagi, ternyata sudah banyak calon wisatawan yang memesan kamar hotel di Batu, Jawa Timur. Hingga saat ini, tingkat okupansi hotel di daerah berhawa sejuk itu sudah mencapai 80 persen. Sisanya, sebanyak 20 persen okupansi, diperkirakan akan terpenuhi dalam waktu dua pekan ke depan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Bambang Satya Dharma, Minggu (11/6/2017), mengatakan, calon tamu sudah memesan kamar sejak jauh hari supaya tidak kehabisan. Di Batu terdapat 65 hotel anggota PHRI dengan jumlah kamar sekitar 2.000 unit.
”Berdasarkan informasi dari anggota PHRI untuk periode Lebaran, okupansinya sudah 80 persen. Pemesan berasal dari sejumlah daerah di Indonesia, mulai Jakarta, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bali, serta Jawa Timur sendiri. Ada juga dari Kalimantan dan Sulawesi,” ujarnya.
Menurut Bambang, pemesan kamar umumnya warga kota yang tidak merayakan Lebaran. Daripada menganggur karena libur panjang (Lebaran dan akhir pekan) dan ditinggal mudik pembantu, akhirnya mereka memilih berwisata. Adapun yang merayakan Lebaran umumnya baru berwisata ke Batu dua hari setelah hari-H.
PHRI sendiri memprediksi tingkat hunian hotel akan terus membaik sampai Juli. Begitu masa Lebaran berakhir langsung disusul musim libur sekolah. Hingga saat ini, tingkat hunian hotel untuk Juli sudah di atas 60 persen.
”Sebelum puasa, kunjungan wisatawan ke Batu sudah meningkat karena sekolah mulai libur. Setelah puasa, kunjungan anak sekolah akan kembali naik. Jika selama Lebaran wisatawan didominasi familia (keluarga), saat liburan sekolah didominasi oleh siswa dan perusahaan,” kata Bambang.
Sementara itu, berbeda dengan hotel, tingkat hunian vila di Batu selama Lebaran masih sepi. Biasanya wisatawan akan langsung datang ke vila atau guest house setelah mereka kehabisan kamar di hotel. Hanya sebagian vila atau guest house besar dan punya nama yang biasanya telah mendapatkan pesanan.
Salah satu pemilik vila di daerah Songgoriti, Kelurahan Songgokterto, Kecamatan Batu, Raynanda Bimantoro, mengatakan, berdasarkan pengalaman setiap Lebaran, wisatawan yang menginap di vila tidak seramai Tahun Baru.
”Kalau Lebaran, wisatawan biasanya lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Mereka tidak menginap. Beda dengan Tahun Baru, mereka sengaja datang ke Batu untuk bersenang-senang,” ujarnya.