logo Kompas.id
Utama43 Pedagang Direlokasi ke...
Iklan

43 Pedagang Direlokasi ke Tenda

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 90 tempat usaha di Blok C1 Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, terbakar, Senin (12/6) dini hari. Renovasi tempat usaha yang terbakar itu diperkirakan memakan waktu hingga 2 bulan. Saat ini, area yang terbakar, yakni di blok subgrosir eceran bumbu dan rempah itu, masih dikelilingi pita garis polisi. "Setelah Puslabfor (Pusat Laboratorium Forensik Polri) turun, garis polisi dicabut, kami bisa memulai perbaikan. Kami koordinasikan dulu dengan Polres (Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Timur). Harapan kami, bisa cepat," kata Manajer Pasar Induk Kramatjati Nurman Adhi di lokasi kejadian.Perbaikan terutama dengan membangun sekat-sekat antartempat usaha, pintu gulung (rolling door), serta perbaikan instalasi listrik. "Itu semua ditanggung PD Pasar Jaya," ujar Nurman. Selama proses renovasi, para pedagang bakal berjualan di tenda-tenda yang digelar di pinggir jalan, sebelah utara Blok C1 yang terbakar. Karena 90 tempat usaha itu dimiliki 43 pedagang, PD Pasar Jaya menyediakan 43 tenda. "Jika ada yang memiliki lima tempat usaha, tetap dapat satu tenda karena tempat penampungan sementara terbatas," kata Nurman. Ia menambahkan, pemesanan tenda butuh waktu sehingga kemungkinan tenda siap sekitar sepekan lagi. Kepala Humas PD Pasar Jaya Amanda Gita menjelaskan, akibat kebakaran ini, PD Pasar Jaya merugi Rp 9 miliar.Salah seorang pedagang korban kebakaran, Eri Bandaro (54), berharap PD Pasar Jaya cepat merampungkan renovasi. Pasalnya, berjualan bumbu dan rempah-rempah di tenda riskan mengingat itu komoditas mahal. Empat jamKepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur Gatot Sulaiman mengatakan, pihaknya menerima kabar kebakaran tersebut pukul 02.05 dan tim pemadam tiba di lokasi pukul 02.10. Pemadaman dinyatakan berakhir pukul 06.30 atau sekitar 4,5 jam setelah kebakaran. Pantauan Kompas pukul 10.00, sejumlah petugas kebersihan pasar menyingkirkan puing-puing yang sudah tidak bisa digunakan. Mereka kerap terbatuk-batuk lantaran tersengat tajamnya aroma bumbu yang terbakar. Akibatnya, mereka beberapa kali berhenti sejenak saat menyapu atau menyekop sisa kebakaran. Tumpukan cabai, kemiri, bawang bombai, dan bumbu berupa serbuk berceceran serta hangus. (HLN/JOG)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000