TOLITOLI, KOMPAS – Banjir dari luapan Sungai Tawely yang melanda kota Tolitoli, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, pada Selasa (13/6/2017), menimbulkan kerugian material bagi warga. Banyak rumah warga hanyut dan hancur akibat banjir. Warga pun tidak bisa beraktivitas dengan normal.
Sejak banjir terjadi, Sabtu (3/6), warga Kecamatan Baolan, kota Tolitoli, memang tidak dapat beraktivitas normal. Mereka fokus membersihkan rumah dari lumpur dan material lain yang terbawa arus ke dalam rumah. Sebagian lagi memperbaiki rumah dan perabot yang rusak. Banjir bahkan telah menewaskan empat warga.
Saat bencana belum berlalu, banjir kembali menerjang hampir di semua titik Kecamatan Baolan, ibu kota Kabupaten Tolitoli, Selasa (13/6). Banjir juga berasal dari luapan Sungai Tawely. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tolitoli mencatat banjir tersebut menghanyutkan 18 rumah dan merendam sekitar 1.000 rumah lainnya.
Hampir semua kantor pemerintahan juga terendam banjir. Air turut menggenangi 12 sekolah dasar, enam sekolah menengah pertama, dan empat sekolah menengah atas di kota Tolitoli.
Alan (46), warga Kelurahan Tawely, juga mengalami kerusakan rumah, yakni dapurnya roboh. Banyak pula perabot yang tidak bisa lagi dipakai karena terendam air. “Kami tidak tahu sampai kapan banjir ini selesai. Kami hidup tidak nyaman,” katanya saat dihubungi dari Palu, Sulteng, Rabu (14/6).
Kepala Bidang Tanggap Darurat BPBD Tolitoli Vidya Putra menuturkan, kemarin air sudah surut. Namun, warga di pinggir Sungai Tawely masih tinggal di tenda darurat mengantisipasi munculnya lagi banjir.
Ia menambahkan, banyak ruas jalan utama di kota tak bisa dilalui karena masih dipenuhi lumpur. Selain itu, ada juga ruas jalan yang putus karena longsor. Kondisi itu menyulitkan tim tanggap darurat untuk mendata dan mendistribusikan bantuan kepada masyarakat.
Vidya menambahkan, pihaknya sudah mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi hujan masih akan tetap mengguyur wilayah Tolitoli selama lima hari ke depan.