Antisipasi Lonjakan Pemudik
BALIKPAPAN, KOMPAS — Lonjakan pemudik mulai terpantau di pelabuhan, stasiun, dan pintu jalan tol, Sabtu (17/6). Penanganan khusus harus segera diberlakukan oleh semua petugas terkait agar tidak terjadi penumpukan penumpang dan hambatan perjalanan.
Di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur, calon penumpang kapal tidak tertampung di ruang tunggu dan tenda tambahan di sekitarnya. Dampaknya, mereka telantar di area pelabuhan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang meninjau Pelabuhan Semayang, mengatakan, pihaknya meminta dinas perhubungan setempat untuk memanfaatkan gedung olahraga di dekat pelabuhan sebagai tempat tunggu sementara bagi penumpang. ”Saya khawatir ada penumpang yang harus menunggu beberapa hari sebelum masuk ke kapal. Jadi, dishub perlu menyiapkan tempat tunggu sementara yang lebih luas,” kata Budi.
Selain soal ruang tunggu, kondisi kapal juga belum siap sepenuhnya. Pantauan Kompas, di KM Labobar yang akan menuju Surabaya, banyak penumpang tidak mendapat tempat tidur. Mereka tidur beralaskan koran, karton, dan tikar di sudut-sudut kapal dengan tas bawaan menjadi bantal.
Mawan (30), salah satu penumpang yang tidak kebagian tempat tidur, mengatakan, dia berharap jumlah tempat tidur ditambah agar cukup bagi semua orang. Tahun 2016, Mawan juga mudik dengan kapal yang sama dan tidak kebagian tempat tidur.
”Dari 4.500 penumpang, ada 40 persen yang tidak mendapat tempat tidur meskipun jumlah penumpang sesuai kapasitas. Kami akan bicarakan solusinya dengan PT Pelni, apakah disediakan kursi atau lainnya,” kata Budi.
Direktur Utama PT Pelni (Persero) Elfien Goentoro menuturkan, tidak cukupnya tempat tidur hanya terjadi selama H-15 hingga H+15 Lebaran. Setelah itu, kondisi normal kembali.
Peningkatan jumlah penumpang juga terlihat di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, yang kemarin mencapai 25.000 orang. Ruang tunggu stasiun dipenuhi penumpang hingga meluber ke lorong dan ruangan lain. Pada hari biasa, stasiun itu hanya memberangkatkan 16.000 penumpang.
Kepala Stasiun Pasar Senen Dedi Kristanto mengatakan, jumlah penumpang di Stasiun Pasar Senen mulai meningkat sejak Kamis (15/6) saat kereta tambahan mulai dijalankan.
”Sejak Kamis ada enam perjalanan tambahan, dari biasanya 24 perjalanan menjadi 30 perjalanan per hari,” kata Dedi.
Dedi mengatakan, jumlah penumpang masih akan terus meningkat karena masih akan ada tambahan empat perjalanan kereta api premium yang mulai beroperasi Selasa (20/6). Jumlah penumpang diperkirakan mencapai 26.000 orang per hari pada 22-26 Juni mendatang.
Di Pelabuhan Tanjung Api-Api, Banyuasin, yang menghubungkan Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, juga terjadi peningkatan penumpang.
Kepala Divisi Operasional Lapangan Pelabuhan Tanjung Api-Api Muhammad Tagar Gaus mengatakan, jumlah penumpang naik dari 30 orang menjadi 100 orang per hari. Jumlah sepeda motor juga naik dari 15 unit menjadi 100 unit per hari. Adapun jumlah mobil bertambah dari 15 unit jadi 30 unit per hari.
Di Banyuwangi, PT ASDP Cabang Ketapang-Gilimanuk menyediakan zona penyangga di delapan lokasi, menambah loket, dan mempercepat waktu sandar serta waktu berlayar guna mengantisipasi lonjakan penumpang
Di zona penyangga, pemudik dapat menikmati fasilitas istirahat, pembelian tiket, pengisian manifes, dan lain sebagainya.
Elvi Yoza, Manajer Umum PT ASDP Ferry Cabang Ketapang-Gilimanuk mengatakan, waktu sandar juga dipercepat dari semula satu jam per kapal menjadi 45 menit per kapal. Waktu berlayar juga ditingkatkan dari 45 menit menjadi 37 menit.
Di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, sejumlah pembenahan dilakukan PT Pelindo IV. Berdasarkan pantauan Kompas, ruang terminal penumpang lebih nyaman dengan pendingin udara, air keran siap minum, ruang menyusui, dan toilet.
Jalan tol
Arus mudik kendaraan dari Jakarta ke Jawa Tengah dan Jawa Timur di Jalan Tol Cikopo-Palimanan mulai bertambah. Kendaraan dari Jabodetabek memadati Gerbang Jalan Tol Palimanan Utama, Cirebon, Jawa Barat, ke Jawa Tengah. Antrean hingga 300 meter terjadi pada pagi hari. Kendaraan mulai terurai pada siang hari setelah polisi dan petugas jalan tol turut mengatur arus lalu lintas. ”Ada peningkatan 10 persen kendaraan dibandingkan dengan hari normal,” ujar Kepala Cabang Gerbang Jalan Tol Palimanan Suyitno.
Pada hari normal, kendaraan yang melintasi Jalan Tol Cipali dari Jakarta ataupun Jawa sekitar 25.000 kendaraan per hari.
Jumlah itu, kata Suyitno, diprediksi bakal meningkat sampai 63.000 kendaraan pada Kamis dan Jumat (22-23/6). Jika terjadi kemacetan pada arus mudik, 25 gardu Jalan Tol Palimanan akan dibuka untuk arah ke Jawa.
”Kondisi ini menunjukkan, waktu arus mudik terpecah. Ini dimungkinkan juga dengan waktu cuti bersama yang lebih panjang,” katanya.
Mudik gratis
Pemudik yang memanfaatkan angkutan mudik gratis juga mulai diberangkatkan ke kampung halaman, seperti rombongan mudik gratis Sido Muncul dan PT Pelni. Tahun 2017, Sido Muncul memberangkatkan 15.000 pemudik ke tujuh daerah, yakni Cirebon, Kuningan, Tegal, Banjarnegara, Solo, Wonogiri, dan Yogyakarta.
Sebagian besar adalah para penjual jamu. Mereka berangkat dari Museum Purna Bhakti Pertiwi Taman Mini Indonesia Indah. Pemberangkatan lainnya dari Sukabumi, Bandung, Tangerang, Serang, Cikampek, Bogor, dan Cibinong.
Menurut Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, jumlah peserta mudik gratis tahun ini berkurang 2.000 orang daripada 2016. Irwan memperkirakan, penjual jamu banyak memilih moda transportasi lain.
Di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, belum terlihat kepadatan pemudik. Program mudik gratis yang diselenggarakan PT Pelni dengan tujuan Jakarta-Semarang sepi peminat. Pantauan Kompas di Pelabuhan Tanjung Priok, tidak terlihat kepadatan pemudik yang berlayar ke Semarang menumpang KM Dobonsolo.
Menurut Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok Marwansyah, KM Dobonsolo berkapasitas 2.000 penumpang itu hanya terisi 288 pemudik. Marwansyah memperkirakan, lonjakan pemudik terjadi pada 21 dan 23 Juni. Mudik gratis ini dikhususkan bagi pemudik dengan sepeda motor.
(ESA/REN/RAM/IKI/GER/NSA/DRI/D10/D01)