JAKARTA, KOMPAS — Wakil otak komplotan perampok yang menewaskan Davidson Tantono ditembak mati oleh polisi. Pelaku utama yang juga bertindak sebagai pelaku penembakan masih dalam perburuan. Para pelaku diminta menyerahkan diri sebelum polisi melakukan tindakan tegas.
IR ditangkap di Karawang, Jawa Barat, dan ditembak mati di Bogor, Jawa Barat. ”IR mengatakan bahwa eksekutor perampokan ada di Bogor. Namun, sampai di lokasi, dia melawan petugas sehingga terpaksa dilumpuhkan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya R Argo Yuwono di kamar jenazah RS Polri Kramatjati, Jakarta, Sabtu (17/6).
IR dan komplotannya terakhir merampok Davidson Tantono (31), warga Tangerang, Banten. Karena melawan dan berusaha mempertahankan Rp 300 juta miliknya yang baru diambil dari bank, Davidson ditembak mati pelaku di SPBU di Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (9/6).
Perburuan komplotan perampok asal Lampung ini dilakukan Subdit 3/Resmob dan Subdit 6/Ranmor Polda Metro Jaya. Diduga jumlah pelaku lebih dari 10 orang. Empat orang ditangkap, yaitu IR yang ditembak mati, DTK dan TP yang ditembak betisnya, serta M yang berada dalam tahanan.
Pelaku lain diminta menyerahkan diri. ”Jangan sampai kepolisian bertindak tegas seperti ini,” kata Argo.
Calon kades
Penangkapan pertama dilakukan terhadap TP di Tajur, Bogor, pada 11 Juni. TP bertindak sebagai penggembos ban dengan memasukkan batang besi payung ke ban mobil korban. Besi payung disembunyikan di sandalnya.
Dari TP diperoleh informasi, beberapa pelaku pulang ke Lampung, daerah asal mereka.
Pelaku lain, DTK, ditangkap di Tanggamus, Lampung. DTK menjadi mata-mata di bank, mengawasi dan memilih korban. Dia diketahui tengah mencalonkan diri sebagai kepala desa (kades) di Tanggamus. ”Saat ini, dia sedang berkampanye untuk calon kades,” kata Argo.
M ditangkap di Padang Cermin, Lampung. Ia berperan menghalangi apabila terjadi pengejaran dalam aksi perampokan. Adapun IR berperan ganda, menjadi wakil eksekutor yang juga mata-mata di bank, memilih korban, dan membagi uang hasil rampokan. Sebagian pelaku memperoleh Rp 14 juta dari setiap aksi mereka. ”Sebelum beraksi, mereka berkumpul di salah satu apartemen di Jakarta Timur. Di sana, mereka juga membagi uang,” kata Argo.
Sebulan 24 aksi
Menurut keterangan para pelaku, sepanjang April hingga Juni, komplotan ini sudah melakukan 24 kali perampokan dengan sasaran uang tunai, termasuk perampokan terhadap Davidson. Perampokan dilakukan di Cirebon dan Jabodetabek. Total diperoleh sekitar Rp 1,622 miliar.
”Sebelumnya mereka tidak melukai korban. Setelah penembakan itu, mereka langsung berpencar,” ujar Argo.
Argo mengatakan, pelacakan para perampok diperoleh dari sejumlah rekaman CCTV antara bank dan SPBU, keterangan saksi, dan pengolahan data kejadian perampokan sebelumnya.
Barang bukti dari empat penangkapan itu di antaranya sejumlah sepeda motor dan mobil yang digunakan dalam aksi perampokan, senjata api rakitan yang ditemukan di salah satu unit apartemen di Jakarta Timur tempat komplotan ini berkumpul, dan tas korban yang jadi rebutan antara korban dan pelaku. Namun, senjata yang ditemukan bukan yang digunakan untuk menembak korban. Senjata itu masih dalam pencarian, termasuk para eksekutor. (IRE)