Liukan Liana dan Mekarnya Sakura di Kebun Raya Cibodas
Oleh
SRI REJEKI
·4 menit baca
Tak perlu jauh-jauh ke Jepang untuk menyaksikan mekarnya bunga sakura. Jika waktunya pas, kita bisa melihat meronanya bunga-bunga mungil itu di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Kebun raya ini tidak jauh dari jalur mudik ke arah Bandung yang melalui Puncak dan Cianjur.
Alam yang hijau nan asri serta pemandangan yang permai menjadi nilai lebih Kebun Raya Cibodas (KRC) yang berada di kaki pegunungan Gede Pangrango ini. Berada di ketinggian 1.300 meter-1.425 meter di atas permukaan laut ini, udara terasa amat sejuk. Selain aneka pepohonan dan tanaman, kita bisa merasakan berbagai bentang alam dengan lembah, bukit, air terjun, tebing, dan sungai yang membelah kawasan kebun raya. Tempat yang sangat tepat untuk mengenalkan alam kepada anak-anak.
Di kebun raya ini, total ada 12 taman dan rumah kaca tematik di sana. Selain Taman Sakura, ada pula Taman Paku, Taman Lumut, Bunga Bangkai, Tanaman Obat, Kantung Semar, dan rumah kaca yang berisi anggrek, sukulen, dan kaktus. Tidak ketinggalan Taman Liana yang baru saja diresmikan pada April lalu.
Liana adalah tanaman merambat. Ada 126 spesimen tanaman liana di taman ini yang berasal dari hutan pegunungan, terutama di Jawa dan Sumatera. Oleh karena baru diresmikan pada April lalu, banyak tanaman di sini yang belum ”jadi”. Perlu waktu untuk menunggu tanaman-tanaman ini besar dan rambatannya membentuk kanopi, menutupi atap-atap kursi pengunjung, atau merambati tanaman lain.
Liana ini terlihat semakin unik dengan bentuk daun, batang, dan bunganya yang beragam dan berwarna-warni. Selain jalur pejalan kaki yang dinaungi kanopi, di taman seluas 1.200 meter persegi ini juga dihiasi dengan kolam dan air terjun kecil.
”Keberadaan taman ini untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang tanaman merambat. Mayoritas merupakan tanaman asli Indonesia, terutama dari pegunungan di Jawa dan Sumatera,” kata Tatang dari Humas Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas-LIPI, akhir pekan lalu.
Jika belum melihat bunga sakura di negeri aslinya di Jepang sana, tidak usah khawatir karena kita bisa juga menyaksikannya di Kebun Raya Cibodas. Salah satu dari empat jenis sakura yang ada di sini mampu mekar dua kali dalam setahun, yakni pada periode Januari hingga Februari serta Agustus hingga September.
”Tahun kemarin cuacanya kurang bagus, jadi pertumbuhan bunganya juga kurang. Tidak semua bisa mekar,” ungkap Tatang.
Saat kami datang, pohon-pohon sakura itu tengah kehilangan daun-daunnya. Namun, ada satu pohon yang masih menyisakan beberapa kuntum bunga yang berwarna merah muda, yakni dari jenis Prunus cerasoides. Biasanya, keindahan bunga ini dapat dinikmati selama empat hari dengan masa pembungaan sejak muncul kuncup hingga gugur berlangsung selama sepekan.
Kebun sakura ini sudah dibangun sejak tahun 2007 dengan 435 pohon yang sudah ditanam. Taman yang dikonsep bergaya Jepang ini berada di Lembah Cibogo dan dilewati sebuah sungai alami yang dangkal sehingga bisa disusuri. Di dekatnya juga terdapat air terjun Cibogo dengan hijau tumbuhan di sekitarnya.
Kita perlu ”menyeberangi” sungai untuk bisa melihat keberadaan air terjun yang agak tersembunyi itu. Airnya terasa dingin dan segar. Mobil yang melintas juga harus melewati aliran sungai ini untuk menuju taman lainnya.
Di area Taman Sakura tersedia warung-warung makan yang selama bulan puasa tutup. Petugas kebersihan setempat mengatakan, tempat makan ini akan mulai buka kembali pada Lebaran mendatang.
Jangan lewatkan pula untuk mengunjungi Taman Paku yang juga berdekatan dengan Taman Lumut dan Kebun Bungai Bangkai serta Kantong Semar. Di sini, kita akan semakin mengagumi kekayaan ragam hayati negeri kita. Di Taman Lumut, kita akan terpana ketika mengetahui ada 235 jenis lumut yang pernah ditanam di sana.
Sebanyak 80 persennya berasal dari kawasan KRC. Lumut-lumut ini tumbuh di atas bebatuan, batang pohon, dan media khusus lain dengan naungan dari pohon-pohon asli Indonesia. Kita bisa memperhatikan dari dekat beragam bentuk lumut.
Di sebelah Taman Lumut ada Kebun Bungai Bangkai (Amorphophallus titanum Becc.) yang dikelilingi pagar tinggi yang selalu terkunci. Meski siklus mekarnya mencapai empat tahun, dengan keberadaan 25 spesimen, hampir tiap tahun ada saja yang mekar.
Bunga terakhir yang mekar pada Apri 2017. Saat ini, ada satu yang tengah kuncup dan menunggu untuk berbunga. Penasaran seperti apa? Bisa disaksikan di kebun raya yang berlokasi di Cianjur ini.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.