Napi Asing Kabur Lewat Bawah Tanah
BADUNG, KOMPAS — Empat narapidana berkewarganegaraan asing melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Denpasar, Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali. Pelarian mereka diketahui, Senin (19/6) pagi. Mereka diduga kabur melalui gorong-gorong yang tembus ke luar penjara. Keempat napi yang kabur itu adalah Shaun Edward Davidson (33) berkebangsaan Australia; Dimitar Nikolov Iliev (43), warga Bulgaria; Sayed Mohammed Said (31) berkebangsaan India; dan Tee Kok King Bin Tee Kim Sai (50), warga Malaysia. Hal itu disampaikan Kepala LP Kelas IIA Denpasar Tonny Nainggolan, Senin siang. "Hilangnya empat warga binaan itu diketahui petugas kami ketika apel pagi," kata Tonny kemarin. Penelusuran petugas jaga penjara, keempat napi yang menempati blok tahanan khusus warga negara asing itu diduga melarikan diri dengan memanfaatkan lubang bekas galian di dekat poliklinik. Lubang itu menjadi semacam terowongan yang ujungnya berada di luar tembok penjara, yakni di sekitar Jalan Mertanadi, Kerobokan, Kuta Utara. Tonny menambahkan, petugas menemukan beberapa peralatan, antara lain dua buah ember, besi, dan sandal serta handuk di dekat lubang tersebut. Barang-barang itu diserahkan kepada polisi untuk diselidiki kaitannya dengan pelarian empat napi. "Lubang itu sudah lama ada. Kami kira lubang itu bekas septic tank karena sudah ditutup. Ternyata lubang itu semacam parit sepanjang 15 meter yang tembus ke luar penjara," kata Tonny. Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Bali Ajun Komisaris Besar Ruddi Setiawan menyatakan, polisi sedang menyelidiki kasus kaburnya napi. Menurut Ruddi menyatakan, mereka sudah berkoordinasi dengan kepolisian resor di seluruh Bali untuk melacak keberadaan napi pelarian itu. "Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk mencekal napi yang kabur tersebut," kata Ruddi di Lembaga Pemasyarakatan Denpasar.Antisipasi masuk Kepolisian Resor Banyuwangi memperketat penjagaan di Pelabuhan Ketapang, di Banyuwangi, Jawa Timur, sebagai salah satu akses pintu masuk Pulau Jawa dari Pulau Bali. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masuknya empat narapidana yang kabur tersebut. Menurut Kepala Kepolisian Resor Banyuwangi Ajun Komisaris Besar Agus Yulianto, data narapidana yang kabur sudah mereka terima.Agus mengatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan di semua bus dan kendaraan pribadi yang melintas dari Bali menuju Banyuwangi. Petugas akan memeriksa, baik penumpang maupun barang bawaan di kendaraan-kendaraan tersebut. (COK/GER)