Semangat Silaturahim dari Pinggiran Sawah Ngaranan
Oleh
P RADITYA MAHENDRA YASA
·2 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Seusai merayakan Idul Fitri bersama kerabat dekat, warga kembali berkumpul bersama mengadakan merti dusun di Dusun Ngaranan, Desa Sendangrejo, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Selasa (27/6). Kegiatan budaya yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali ini sebagai wujud mempererat tali silaturahim antarwarga yang merantau saat kembali pulang ke kampung halamannya.
Eddy yang menjabat ketua RT sekaligus panitia merti dusun mengungkapkan, kegiatan tersebut tidak semata-mata gelaran budaya. Menurut dia, ada makna yang lebih dalam, yaitu membangun kembali silaturahim antarwarga yang terpisah jarak.
Merti dusun ini mengangkat tema tentang gotong royong yang selama ini menjadi ciri khas kuat masyarakat desa. ”Merti dusun sebagai tempat nglumpuke balung pisah, yaitu warga disatukan dengan sebuah acara budaya,” ujar Eddy.
Keramaian desa yang mayoritas berprofesi sebagai petani itu begitu terasa guyub. Dalam sejarahnya, Dusun Ngaranan telah memiliki tradisi seni yang kuat dengan adanya kelompok karawitan dan wayang orang.
Dari merti dusun inilah, menurut Eddy, warga yang jauh merantau dipersatukan untuk datang atau terlibat mengisi acara budaya. Begitu juga kelompok seni dari mahasiswa Institut Seni Indonesia Yogyakarta turut terlibat dalam gelaran budaya itu.
Pembukaan merti dusun diawali dengan sambutan tetua desa. Kepala Dusun Ngaranan Marjono dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan budaya merti dusun tersebut juga sebagai tradisi untuk mengungkapkan berkah atas tanah subur dan agar melimpah.