Kolong Tol Kalijodo Diusulkan Jadi Lahan Parkir
JAKARTA, KOMPAS — Melimpahnya pengunjung di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak dan Ruang Terbuka Hijau Kalijodo membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menyiapkan lahan parkir di kolong Tol Sedyatmo, di Jalan Kepanduan I, Jakarta Utara.
Hal ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat berkunjung ke RPTRA dan RTH Kalijodo, Jumat (30/6) pagi.
”Lahan sepanjang 800 meter tersebut akan kami manfaatkan sebagai lahan parkir,” ujarnya.
Untuk itu, Djarot akan melayangkan sejumlah perizinan alih fungsi lahan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Lahan parkir itu akan dilengkapi gerbang masuk dan keluar kendaraan yang parkir.
”Kami akan meminta Kementerian PUPR untuk mengambil alih lahan. Kami sinergikan dengan rencana kami,” lanjutnya.
Selain itu, Pemprov DKI juga akan membangun jembatan penyeberangan dari lahan parkir kolong tol menuju RPTRA dan RTH Kalijodo. Hal itu guna memfasilitasi pengunjung agar dapat langsung menyeberangi Kali Angke tanpa berjalan jauh dari depan gerbang.
”Lokasi ini bukan hanya dikunjungi masyarakat Jakarta, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia. Kami harus benar-benar melayani pengunjung,” ucapnya.
Lahan di kolong tol tersebut baru saja dibebaskan dari sederetan warung remang. Setelah bangunam liar tersebut dibongkar, Djarot menugaskan aparat gabungan satpol PP, polisi, dan TNI serta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya untuk berjaga di lokasi. Bahkan, pemagaran di sepanjang Jalan Kepanduan I pun mulai dipasang setelah penertiban dua pekan lalu.
”Kami terus antisipasi agar mereka tidak kembali lagi menduduki kawasan ini,” ujar Djarot. Dia menduga, arus balik pada masa libur Idul Fitri akan memengaruhi angka urbanisasi. Untuk itu, kolong tol perlu dijaga ketat selama 24 jam.
”Penduduk liar itu, kan, seperti keluarga tanpa program KB (Keluarga Berencana). Cepat sekali beranak-pinaknya. Tak sampai sembilan bulan, bahkan dua bulan pun bisa cepat bertambah,” ungkapnya.
Kekhususan
Selain memeriksa kawasan kolong Tol Kalijodo, Djarot juga mengunjungi RPTRA dan RTH Kalijodo. Di sana dia memberikan arahan kepada pengelola RPTRA-RTH. Dia mengingatkan agar kerja sama kedua pengelola terjalin. ”Tidak boleh dikelola sendiri-sendiri. Harus saling bersinergi,” ujarnya.
Untuk itu, Djarot akan membentuk tim terpadu agar pengelolaan lebih solid. Sebab, RTH dan RPTRA Kalijodo memiliki kekhususan dibandingkan dengan RPTRA di lokasi lain.
”Lokasi ini tak sama seperti RPTRA lainnya. Jika RPTRA lainnya hanya dimanfaatkan masyarakat sekitar, lokasi ini dimanfaatkan masyarakat Indonesia, bahkan dunia,” paparnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta Dien Emmawati menambahkan, tim terpadu itu telah melalui proses pembahasan sebelum Ramadhan lalu. Menurut rencana, 12 instansi akan tergabung dalam tim tersebut.
”Ke-12 instansi itu di antaranya Dinas PPAPP, Dinas Kehutanan, Dinas Kebersihan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Arsip dan Perpustakaan, hingga unsur camat dan lurah,” ujarnya.
Dengan adanya tim itu, segala urusan RTH dan RTPRA Kalijodo akan diangkat ke tingkat provinsi. Koordinator berada pada asisten pemerintahan (aspem), membawahkan SKPD dua wali kota, yakni Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
”Jadi, nantinya aspem dapat memerintahkan instansi terkait untuk mengurusi permasalahan di lokasi ini,” jelasnya.
Dien menambahkan, selain terus mendorong pembangunan RPTRA di sejumlah wilayah, Pemprov DKI juga tengah melakukan proses pengasetan lahan. Terutama, pada RPTRA yang telah dibangun pada lahan milik Pemprov DKI.
”Pengasetan terus kami lakukan. Kecuali pada lahan RPTRA milik instansi lain, seperti lahan milik PT KAI. Pemprov hanya meminjam lahan agar lahan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” kata Dien.
Tak kalah semarak
Berdasarkan pengamatan Kompas sehari sebelumnya, suasana di kawasan RPTRA dan RTH Kalijodo tak kalah semarak dibandingkan destinasi wisata lainnya di Jakarta. Ribuan pengunjung yang ingin berekreasi memadati RPTRA tersebut sejak pukul 10.00.
”Ramai mulai pukul 10.00, yaitu sejak tepian jalan dipenuhi kendaraan bermotor,” kata pengelola RPTRA, Daeng Jamal (Jamaludin), di lokasi. Karena melimpahnya kendaraan bermotor di sana, hari itu ia memutuskan menjadikan kolong Tol Sedyatmo sebagai tempat parkir.
”Jumlah pengunjung terbanyak baru hari ini sejak Lebaran lalu,” ucapnya, Kamis (29/6). Ia memperkirakan, hingga kemarin pukul 17.00, pengunjung yang datang sekitar 5.000 orang.
”Saya bawa anak dan cucu saya dari Bogor. Kebetulan habis dari tempat saudara di Tambora. Ya udah, sekalian mampir. Penasaran sama Kalijodo,” kata Andrian, salah seorang pengunjung. Ia kagum pada RPTRA Kalijodo. ”Salut sama sponsornya. Salut sama Pak Ahok (mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama),” katanya berdecak memuji.
Sebagian besar pengunjung membawa anak anak. Taman bermain, tempat penyewaan komidi putar, kereta api mini, becak mini, dan kendaraan mini berbaterai diserbu ratusan anak-anak.
Beberapa gerai makanan dan minuman di sana tak kalah mendapat serbuan pembeli. ”Hari ini Ibu (pemilik gerai penjual tekwan jamur) sampai masak tiga kali. Kemarin saya masak dua kali. Saya pikir, hari ini cukup masak dua kali, eh, baru pukul 11.00 sudah habis. Ya udah, masak lagi deh Ibu,” kata Asih (30), salah seorang pelayan gerai tekwan jamur.
Jamal telah memperkirakan, RPTRA Kalijodo bakal dipadati pengunjung pada libur Lebaran. ”Oleh karena itu, saya berinisiatif menambah anggota keamanan menjadi 36 orang. Mereka bekerja masing-masing 12 jam dalam dua shift. Saya enggak mau kecolongan,” tutur Jamal.
Ia merasa puas dengan kerja sama personel dinas perhubungan, satpol PP, dan polisi. ”Kalau kerja sama ini bisa permanen seperti sekarang, saya akan lebih senang,” ujar Jamal.
Ia memperkirakan, puncak kunjungan warga ke RPTRA akan terjadi hari Minggu mendatang. ”Bisa enggak tidur nanti saya,” ucap Jamal.
Kamis sore itu, tampak antrean kendaraan yang keluar dari pos pembayaran parkir mencapai sekitar 100 meter.