logo Kompas.id
Utama70 TKI Ilegal Diselamatkan
Iklan

70 TKI Ilegal Diselamatkan

Oleh
· 3 menit baca

BATAM, KOMPAS — Sekitar 70 tenaga kerja Indonesia ilegal yang baru pulang dari Malaysia melalui jalur tidak resmi diselamatkan aparat Kepolisian Daerah Kepulauan Riau. Mereka ditemukan di perairan Batam. Beberapa orang terlihat berenang menuju pesisir Batam. Kepala Polda Kepulauan Riau Inspektur Jenderal Sambudi Gusdian menjelaskan, ke-70 TKI itu meliputi pria dan wanita yang tengah berjuang mencapai pesisir Batam. Anggota patroli Direktorat Polisi Air dan Udara Polda Kepri yang sedang berpatroli pada Kamis (29/6) dini hari tiba-tiba melihat beberapa orang sedang berenang malam-malam.Anggota patroli curiga dengan orang-orang itu. Apalagi, mereka berpakaian lengkap dan sebagian membawa bungkusan. Polisi pun mencurigai mereka adalah para TKI ilegal yang sedang berjuang menyelamatkan diri keluar dari Malaysia.Setelah menyelamatkan sebagian, petugas kembali menyisir perairan di sekitarnya. Akhirnya, ditemukan total 70 pria dan wanita dari berbagai usia. Sebagian dari mereka berjalan pelan-pelan di air yang ketinggiannya sekitar 1,5 meter. Semuanya diselamatkan dan dibawa ke daratan. Di daratan, mereka diberi makanan dan minuman hangat untuk mencegah kedinginan lalu hipotermia. Dalam pendataan diketahui mereka baru tiba dari Malaysia. Di negeri jiran, mereka bekerja secara ilegal. Karena itu, mereka tidak bisa pulang lewat pintu keluar resmi Malaysia. Mereka menggunakan cara ilegal dengan kapal yang berangkat dari Johor Bahru.Terjun ke lautKapal itu berangkat pada malam hari dari Johor Bahru. Saat mendekati kawasan Nongsa di Batam, lebih kurang 100 meter dari pesisir, mereka diminta awak kapal terjun ke laut. Awak kapal menyatakan, kapal tak akan merapat ke daratan. Apalagi, di kawasan Nongsa tidak ada pelabuhan atau dermaga resmi yang layak untuk pendaratan kapal."Perbuatan awak kapal itu jahat sekali. Diduga kuat mereka sindikat pengangkut pekerja ilegal yang punya jaringan di Indonesia dan Malaysia," ujar Sambudi. Sebagian besar TKI ilegal ini umumnya asal Nusa Tenggara, sebagian dari Jawa dan Sumatera. Pada akhir 2016 cara serupa berujung pada kematian puluhan tenaga kerja ilegal. Kala itu, mereka diminta terjun dari kapal meski daratan masih jauh. Sebagian orang yang tak bisa berenang tenggelam dan tewas.Dengan penyelamatan itu, sepanjang Juni 2017 sudah ada dua gelombang kepulangan pekerja migran ilegal. Pada pertengahan Juni 2017, TNI AL menyelamatkan 34 orang di perairan Bintan. Mereka menaiki perahu cepat yang mengarah ke Bintan. "Petugas patroli curiga ada perahu cepat malam hari bergerak dari perairan internasional ke pesisir Bintan," kata Komandan Pangkalan Utama TNI AL IV/Tanjung Pinang Laksamana Pertama R Eko Suyatno.Kecurigaan itu membuat prajurit TNI AL yang sedang patroli dengan Kapal Angkatan Laut Mapor mengejar perahu itu. Setelah didekati, diketahui perahu itu tidak bernama dan tengah mengangkut puluhan orang.Oleh prajurit TNI AL, awak perahu diminta mengarah ke Bintan. Setelah tiba di daratan, penumpang perahu didata dan diketahui mereka pekerja migran yang akan pulang ke Indonesia melalui jalur ilegal. Mereka ingin pulang ke kampung halaman dan merayakan Idul Fitri.Jalur ilegal jadi pilihan meskipun cara itu sama sekali tidak aman. "Perahu kecil yang seharusnya hanya untuk beberapa mil dari pantai malah dipakai mengangkut puluhan orang di laut lepas," kata Eko. (RAZ)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000