JAKARTA, KOMPAS — Polisi menerapkan semua skenario rekayasa lalu lintas yang disiapkan untuk mengatasi kemacetan arus balik pada Sabtu (1/7). Langkah-langkah yang diambil polisi membuat kendaraan tetap melaju perlahan meskipun semua jalan tol dan jalan arteri dari arah timur padat karena tingginya volume kendaraan.
Pengamatan Kompas, kemacetan paling parah terjadi di Tol Kanci-Pejagan sampai Cikopo-Palimanan (Cipali). Selain banyaknya mobil yang masuk, kemacetan juga disebabkan oleh antrean kendaraan menjelang area istirahat.
Untuk mengatasi kemacetan di Tol Cipali, polisi mengalihkan sebagian arus lalu lintas ke jalan arteri melalui Gerbang Tol Cikedung, Subang, dan Kertajati pada siang sampai sore hari untuk mengurangi kepadatan di dekat area istirahat Kilometer (Km) 130 dan Km 102. Kendaraan yang bersedia dialihkan ke jalan arteri tidak dikenai biaya jalan tol.
Area istirahat yang penuh juga langsung ditutup dan tidak boleh ada antrean di sekitar area itu. Area istirahat dibuka kembali saat kepadatan berkurang.
Langkah tersebut belum dapat mengurangi kemacetan karena kendaraan dari arah Jawa Tengah terus bertambah. Kondisi itu memaksa polisi menerapkan sistem lawan arus (contraflow) sehingga di Tol Cipali hanya ada satu arus ke arah Jakarta pada Km 126 sampai Km 83 pada pukul 16.00.
Langkah itu diikuti dengan keharusan bagi semua kendaraan dari Jakarta untuk menuju ke pintu keluar Cikampek menuju jalan pantai utara (pantura). Kendaraan dari Tol Cikampek tidak diizinkan masuk ke Tol Cipali.
Untuk memperlancar arus lalu lintas di Tol Cikampek-Jakarta, polisi kembali memberlakukan sistem lawan arus pada Km 65 sampai Km 35. Satu lajur dari arah Jakarta ke Cikampek diambil untuk kendaraan dari Cikampek menuju Jakarta. Polisi berjaga dan mengatur di lajur yang diambil untuk lawan arus.
Sistem itu dapat membuat kendaraan tidak sampai berhenti total untuk waktu yang lama. Mobil dapat melaju dengan kecepatan 20-30 km per jam.
PT Jasa Marga sebagai pengelola Tol Jakarta-Cikampek membuka 31 gardu tol untuk mempercepat pelayanan masuk ke Jakarta.
"Sampai pukul 20.00, jumlah kendaraan yang masuk ke arah Jakarta mencapai 70.000 unit. Jumlah itu diperkirakan naik sampai 110.000 unit hingga pukul 06.00," kata Kepala Gerbang Tol Cikarang Utama Hervian.
Di jalan pantura Jawa Tengah, kemacetan terjadi sepanjang 30 km di perbatasan Batang dan Kendal. Polisi memberlakukan sistem lawan arus di jalur pantura untuk membuat arus lalu lintas tetap bergerak.
Sistem lawan arus juga diterapkan di kawasan Mangkang, Semarang, untuk memperlancar arus lalu lintas dari Semarang ke Kendal. Di Gringsing yang menjadi jalan masuk ke jalan darurat Gringsing-Brebes juga diberlakukan sistem lawan arus.
Sejumlah truk yang mengangkut berbagai komoditas, mulai dari kayu, bahan pokok, dan bahan kimia hingga ternak, masih beroperasi di jalan pantura. Laju truk yang lambat membuat jalan semakin padat. Banyak mobil dan sepeda motor ikut berjalan lambat di belakang truk karena tidak dapat menyalip.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Brigadir Jenderal (Pol) Indrajit mengatakan, truk yang menghalangi pergerakan di belakangnya akan diminta untuk parkir sementara.
Berdasarkan perhitungan, jumlah truk yang melintas di kawasan Gringsing, Batang, mencapai 426 truk. Jumlah ini menurun dibandingkan Jumat (30/6) sebanyak 455 truk.
Jalan darurat Gringsing-Brebes dibuka sampai malam untuk mengatasi kemacetan di jalan pantura. Saat kemacetan di pantura terlalu parah, polisi membelokkan lalu lintas ke jalan darurat.
Namun, kecepatan kendaraan dibatasi 40 km per jam karena penerangan jalan yang kurang. Penerangan hanya ada di persimpangan dan area istirahat. Jalanan masih berdebu dan agak mengganggu pandangan. Jalan darurat itu belum steril dari penduduk sekitar yang berjalan di kanan-kiri jalan dan kadang-kadang menyeberang dengan mendadak.
Di jalan penghubung jalur selatan ke jalur pantura terdapat kemacetan sepanjang 15 km dari Ajibarang ke Brebes. Pada beberapa ruas jalan lain, kepadatan membuat mobil hanya dapat dipacu dengan kecepatan 20 km per jam.
Jalur itu macet karena sebagian besar pengguna kendaraan di jalur selatan Jawa Tengah tidak mau melewati jalur selatan Jawa Barat ke arah Bandung, tetapi memilih menuju jalan tol melalui Pejagan, Brebes, ke arah Jakarta.
Penyeberangan
Pengelola Pelabuhan Merak mempersingkat waktu sandar kapal dari satu jam menjadi hanya 45 menit untuk menekan kepadatan arus balik Lebaran. Hal itu dilakukan untuk mempercepat waktu operasi kapal serta menambah jumlah penumpang dan kendaraan yang dapat diangkut.
Manajer Usaha PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak Rudy Mahmudi mengatakan, jumlah penumpang arus balik mulai Selasa sampai Sabtu mencapai 430.124 orang atau 46 persen dari total jumlah penumpang arus mudik yang mencapai 943.371 orang. Arus balik diperkirakan masih akan terjadi sampai pekan depan.