Supergrup dalam Aplikasi Telegram Kini Mampu Tampung 10.000 Anggota
Oleh
R ADHI KUSUMAPUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Supergrup dalam Telegram, aplikasi percakapan online buatan Rusia, kini mampu menampung 10.000 anggota. Admin supergrup memiliki hak menambah anggota, mengelola pesan, mengeblok anggota, menyunting informasi grup dan nama pengguna, menambah admin baru, dan sebagainya.
Pengumuman Telegram akhir Juni lalu kepada anggota Telegram menyebutkan, admin supergrup juga berhak melarang dan membatasi anggota, memberlakukan aturan ”hanya membaca” (read-only) kepada anggota, melarang stiker dan pesan berformat GIF, dan sebagainya.
Pembaruan aplikasi Telegram ini dapat meningkatkan perpanjangan berbagi, memilih percakapan multiple. Juga dapat memgambil foto atau video dengan menggunakan 3D Touch pada ikon aplikasi dan mengirimkan ke sejumlah anggota.
Pengguna Telegram juga dapat mengubah bahasa dalam Pengaturan (Settings). Bahasa yang digunakan dalam Telegram adalah bahasa Inggris, Jerman, Belanda, Spanyol, Arab, Italia, Portugis (Brasil), dan Korea.
Berbeda dengan aplikasi percakapan online WhatsApp (yang kini dimiliki Facebook), Telegram merupakan aplikasi pesan berbasis cloud (awan) dengan sinkronisasi tanpa batas. Telegram mengklaim mengirim pesan lebih cepat dibandingkan aplikasi serupa mana pun dan dapat mengirim foto, video, dokumen berbagai jenis (doc, zip, mp3, dan sebagainya) sampai 1,5 GB. Jika tidak ingin menyimpan data di perangkat, Anda dapat menyimpannya dalam cloud.
Telegram mengklaim mampu menjaga pesan-pesan pengguna dari serangan hacker. Telegram juga bebas dari iklan dan tak ada biaya langganan. Telegram dapat diakses dari perangkat apa pun, mulai dari Android, iOS, WindowsPhone, sampai pada platform versi web, macOS, sampai PC, Mac, dan Linux.
Telegram dirilis pertama kali pada 14 Agustus 2013 untuk pengguna perangkat iOS, menyusul kemudian untuk pengguna Android pada 20 Oktober 2013. Pencipta Telegram adalah Pavel dan Nikolai Durov yang berasal dari Rusia. Kantor pusat Telegram berlokasi di Berlin, Jerman.
Setelah 2,5 tahun diluncurkan, jumlah pengguna aktif Telegram di seluruh dunia mencapai 100 juta, yang mengirim 15 miliar pesan setiap hari. Pengguna baru Telegram yang mendaftar setiap hari sekitar 350.000.