KARANGANYAR, KOMPAS — Wahyudi dan Angga Septiawan, dua terdakwa perkara kekerasan dalam kegiatan Pendidikan Dasar Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, disebut sering melakukan kekerasan kepada peserta pendidikan dasar. Kekerasan itu, antara lain, berbentuk tamparan, pukulan, dan tendangan.
Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan perkara tersebut di Pengadilan Negeri Karanganyar, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (5/7). Sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Mujiono ini menghadirkan para saksi, antara lain Sri Handayani dan Abdullah Arbi (pasangan orangtua almarhum Syaits Asyam) dan Rakes Rian (peserta pendidikan dasar).
Dalam kesaksiannya, Rakes mengaku melihat Angga menampar, memukul, dan menendang Muhammad Fadhli dan Asyam (korban meninggal). Rakes juga melihat Wahyudi memukul Asyam dengan dahan kayu dan menamparnya.
Rakes sendiri juga mengaku kerap mendapat tamparan dari Wahyudi. Tamparan ataupun pukulan yang dilakukan kepada peserta itu sebagai hukuman apabila peserta dianggap melakukan kesalahan, misalnya lamban mendirikan tenda. ”Sering,” jawab Rakes saat ditanya jaksa penuntut umum apakah selama kegiatan pendidikan dasar sering melihat kekerasan.
Sri Handayani mengatakan, sebelum meninggal, Asyam sempat mengatakan, kakinya diinjak hingga kesakitan dan dipukul dengan rotan pada bagian punggung. Asyam menyebutkan pelakunya adalah Yudi. Keterangan Asyam itu dicatatnya pada selembar kertas. Sri menangis saat memberikan kesaksian dalam persidangan itu.
Abdullah mengatakan, dirinya segera datang ke Yogyakarta setelah mendapat kabar Asyam masuk rumah sakit. Sampai di Yogyakarta, ternyata Asyam telah meninggal dan sudah siap dimakamkan. Namun, Abdullah meminta kain kafan dibuka untuk melihat kondisi tubuh putranya. Ia pun melihat luka di sekujur tubuh Asyam. ”Saya melihat luka di sekujur tubuh dan lebam,” katanya.
Sementara itu, Yudi membantah telah menginjak kaki Asyam dan menyuruhnya memikul air. Ia juga membantah memukul Asyam hingga 10 kali di bagian pungung dengan rotan. Wahyudi dan Angga merupakan panitia Pendidikan Dasar Mapala UII Bidang Operasional.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga mahasiswa UII meninggal setelah mengikuti kegiatan pendidikan dasar yang diselenggarakan Mahasiswa Pencinta Alam UII. Acara tahunan bertajuk ”The Great Camping” itu berlangsung pada 14-22 Januari 2017 di lereng Gunung Lawu, di kawasan Tlogodringo, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Mereka yang meninggal adalah Muhammad Fadhli (20), mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2015; Syaits Asyam (19), mahasiswa Teknik Industri angkatan 2015; dan Ilham Nurpadmy Listia Adi (20), mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2015.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.