logo Kompas.id
UtamaPerencanaan Program Kurang...
Iklan

Perencanaan Program Kurang Matang

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Rencana pembatasan pelatih di SEA Games Kuala Lumpur 2017 sebagai solusi terhadap anggaran yang kurang menunjukkan buruknya kualitas Kementerian Pemuda dan Olahraga merencanakan program dan anggaran.Anggota Komisi X DPR, Yayuk Basuki, menekankan, prestasi olahraga hanya bisa diraih melalui pembinaan jangka panjang. Pembinaan itu harus ditopang perencanaan program yang matang."Saat rapat dengar pendapat, pemerintah mengajukan anggaran untuk memberangkatkan 250 atlet yang berpotensi meraih medali emas SEA Games. Namun, kini jumlah atlet yang berangkat ke SEA Games meningkat hingga 600 orang. Jelas saja dana tidak cukup. Ini menunjukkan bagaimana kualitas perencanaan Kemenpora," ujar Yayuk, di Jakarta, Kamis (6/7).Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Lukman Niode menjelaskan, awalnya pemerintah menentukan kriteria atlet SEA Games 2017 adalah atlet yang berpeluang meraih medali emas. Dengan kriteria itu, perkiraan jumlah atlet dalam kontingen Indonesia di SEA Games 2017 berjumlah 250 orang saja. Setelah anggaran ditetapkan, pemerintah mengubah kriteria atlet SEA Games 2017."Perubahannya, atlet yang berangkat ke SEA Games adalah mereka yang berpotensi meraih medali emas dan perak. Maka, jumlah atlet yang direkomendasikan Satlak Prima pun bertambah menjadi lebih dari 500 atlet," ujar Lukman.Berdasarkan hitungan Satlak Prima, dana keberangkatan atlet dan ofisial ke kejuaraan multicabang tingkat Asia Tenggara Rp 50 juta-Rp 65 juta per orang. Dana dipakai untuk memenuhi 18 komponen kebutuhan, termasuk tiket pesawat, uang saku, dan biaya akomodasi. Akan tetapi, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) hanya punya anggaran Rp 30,5 miliar untuk memberangkatkan kontingen Indonesia ke SEA Games 2017. KOI telah mendaftarkan 534 atlet yang direkomendasikan Satlak Prima sebagai atlet SEA Games 2017 yang diberangkatkan dengan biaya negara. Kekurangan anggaran membuat KOI mematok 160 orang sebagai jumlah ofisial, yang terdiri dari pelatih, manajer, dokter, fisioterapis, dan tim pendukung lain.Pembatasan jumlah ofisial itulah yang akan membuat atlet di sejumlah cabang olahraga akan bertanding tanpa didampingi pelatih. Sebagai contoh, KOI hanya memberangkatkan empat pelatih untuk mendampingi 22 atlet yang berlomba di 38 nomor lomba renang.Pengamat olahraga Fritz Simandjuntak menyatakan, Indonesia tidak akan mencetak prestasi di kejuaraan multicabang olahraga apabila perencanaan kebijakan olahraga buruk. "Kalaupun ada atlet berprestasi, itu berkat dedikasi atlet dan pelatih untuk Merah Putih, bukan karena sesuatu yang terencana dengan baik," tuturnya. Ketua Satlak Prima Achmad Soetjipto, kemarin, menyatakan, Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Satlak Prima bersepakat mengalihkan Rp 5 miliar anggaran Program Indonesia Emas untuk menambah dana bagi kontingen Indonesia di SEA Games 2017. "Itu, kan, anggaran pemerintah juga dan setiap masalah pasti ada solusinya," kata Achmad Soetjipto. (DNA/IYA/ROW)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000