logo Kompas.id
UtamaTata Ulang Komposisi Kontingen...
Iklan

Tata Ulang Komposisi Kontingen Indonesia

Oleh
· 4 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Protes sejumlah tim peserta Program Indonesia Emas atau Prima terhadap pembatasan pelatih pendamping atlet dalam SEA Games Kuala Lumpur 2017 sebaiknya cepat diselesaikan. Komposisi kontingen Indonesia itu harus ditata ulang dengan memprioritaskan para ofisial yang secara langsung menunjang prestasi atlet.Desakan itu disampaikan Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia Djoko Pekik Irianto saat dihubungi di Yogyakarta, Jumat (7/7). "Tujuan utama pembentukan kontingen SEA Games 2017 adalah meraih prestasi. Itu harus menjadi dasar penentuan tiap kebijakan," kata Djoko.Sebelumnya, sejumlah tim peserta Prima mengajukan protes kepada Komite Olimpiade Indonesia (KOI) (Kompas, 6/7). KOI dianggap secara sepihak mencoret sejumlah pelatih/manajer (ofisial) pendamping atlet dari tim peserta Prima.Ofisial tim peserta Prima, yang menjadi bagian dari kontingen Indonesia yang diberangkatkan ke Malaysia dengan tanggungan negara, dicoret dari daftar kontingen dengan alasan keterbatasan dana pemerintah. Pemerintah hanya menyediakan dana Rp 30,5 miliar dari kebutuhan dana Rp 43 miliar yang diajukan KOI.Djoko meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), KOI, Satuan Pelaksana (Satlak) Prima, dan tim peserta Prima tidak saling melempar kesalahan atas kurangnya anggaran ini. "Tim peserta Prima dari tiap cabang olahraga jangan ngotot memaksakan jumlah ofisial yang ideal. Sebaliknya, pihak yang lain juga jangan ngotot memangkas jumlah ofisial yang melekat kepada atlet yang berkompetisi," ujarnya.Djoko mengingatkan, kebutuhan setiap cabang atau disiplin olahraga berbeda. Solusi sepihak ataupun solusi yang main "pukul rata" hanya membuat dukungan bagi semua atlet terganggu. "Itu bahkan bisa mengorbankan peluang atlet yang mampu meraih emas. Komposisi kontingen Indonesia harus ditata ulang secara terbuka, dengan skala prioritas yang disepakati bersama. Jumlah ofisial yang langsung melekat pada tim, misalnya, lebih prioritas dibandingkan dengan tim headquarters yang tidak secara langsung menunjang pencapaian prestasi atlet," kata Djoko.Sudah ditambahPelaksana Tugas Sekretaris Jenderal KOI Hellen Sarita de Lima mengatakan, polemik soal jumlah pelatih yang mendampingi atlet di SEA Games 2017 seharusnya tuntas setelah KOI, ketua kontingen Aziz Syamsuddin, Kemenpora, dan Satlak Prima menyepakati ofisial semua tim peserta Prima ditambah dari jumlah awal 123 orang menjadi 166 orang. Ia menegaskan, penambahan jumlah ofisial tim peserta disepakati pada Rabu lalu."Jumlah ofisial tim peserta Prima sudah ditambah dari jumlah 123 menjadi 166 orang. Angka 166 orang itu usulan Satlak Prima. Jadi, bukan KOI yang memutuskan jumlah ofisial mereka. Itu keputusan rapat bersama di kantor Kemenpora pada Rabu pekan ini. KOI hanya menetapkan SK kontingen sesuai keputusan rapat itu," kata Hellen di Jakarta, kemarin.Hellen menyatakan, jumlah awal ofisial tim yang hanya 123 orang didasarkan pada pembatasan yang ditetapkan panitia SEA Games. "Panitia Penyelenggara SEA Games 2017 awalnya membuat aturan komposisi kontingen adalah 100 atlet dan 25 ofisial, atau 25 persen," katanya.Ketika diminta menanggapi salinan dokumen Chef de Mission Seminar tertanggal 18 Februari 2017 yang menyatakan kuota ofisial tim adalah 50 persen dari jumlah atlet, Hellen berkukuh bahwa hingga 30 Juni (tenggat waktu entry by name atau pendaftaran nama atlet ke Panitia Penyelenggara SEA Games) Panitia Penyelenggara SEA Games 2017 membatasi jumlah ofisial 25 persen dari jumlah atlet."Masalah 123 ofisial sudah selesai. Disiplin olahraga renang, misalnya, jumlah ofisialnya sudah ditambah menjadi 5, terdiri dari 1 manajer, 2 pelatih asing, dan 2 pelatih lokal. Karena jumlah total ofisial tim peserta Prima sudah ditambah menjadi 166 orang, angka lama 123 orang itu jangan dibahas lagi," kata Hellen.Hellen menyatakan, setelah keputusan rapat pada Rabu itu, kontingen Indonesia akan menjadi 857 orang. "Dari jumlah itu, 102 orang di antaranya atlet dan ofisial di luar Prima yang berangkat ke SEA Games 2017 dengan dana mandiri organisasi induk cabang olahraga. Jadi, hanya 534 atlet dan 166 ofisial tim peserta Prima yang akan diberangkatkan ke Malaysia atas tanggungan negara. Sementara anggota tim headquarters yang akan dibiayai oleh negara jumlahnya 55 orang," kata Hellen.Tetap kurangSecara terpisah, Sekretaris Jenderal PB PRSI Ali Patiwiri mengatakan, tambahan ofisial menjadi lima orang tidak cukup untuk mendampingi 22 perenang yang akan berlomba di 38 nomor lomba SEA Games 2017. "Awalnya kami minta 10 pelatih, dikurangi, lalu ditambah lagi. Tetapi, kami butuh minimal delapan pelatih untuk mendampingi 22 perenang itu," kata Ali saat ditemui di Jakarta, Jumat.Hingga kini, tim tenis Indonesia juga masih berjuang untuk menambah kuota ofisial SEA Games. Tim tenis mendapat kuota dua ofisial, terdiri dari manajer dan pelatih. Jumlah itu tidak cukup mengingat pelatih putra dan putri tenis berbeda. Tim tenis juga membutuhkan ahli pemulihan tubuh yang mendampingi atlet di kejuaraan.Petenis putri Indonesia, Beatrice Gumulya, mengatakan, peran pelatih pada pertandingan sangat penting. "Pelatih membantu penampilan saya di lapangan. Di nomor individual, pelatih berperan pada saat persiapan dan memberi masukan strategi untuk mengatasi lawan. Kalau pelatih yang diberangkatkan ke SEA Games berbeda dengan pelatih yang menangani saya dalam latihan sehari-hari, tentu rasanya akan berbeda," ujar Beatrice dari Hua Hin, Thailand. (ROW/DNA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000