Jaga Stabilitas Harga dan Stok Selama Ramadhan, Pengusaha Pangan Diapresiasi
Oleh
Hendriyo Widi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah mengapresiasi para pengusaha yang bergerak di sektor usaha pangan karena turut terlibat menjaga stabilitas harga dan stok bahan pangan selama Ramadhan-Lebaran tahun ini. Pemerintah berharap hal baik itu dapat terus dijaga dan berkelanjutan.
Apresiasi tersebut diberikan oleh Kementerian Perdagangan, di Jakarta, Senin (10/7). Mereka yang mendapatkan penghargaan dari pemerintah itu antara lain pelaku usaha ritel modern, daging, minyak goreng, dan gula.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pemerintah mengapresiasi kinerja pelaku usaha karena mereka mau mengurangi keuntungan demi masyarakat kecil. Sebelum Ramadhan, Kementerian Perdagangan berdialog dengan pelaku usaha pangan untuk menentukan keuntungan yang wajar dan tidak berlebihan.
Memotong keuntungan mereka yang cukup signifikan itu bukan merupakan sesuatu yang bisa begitu saja diterima. Namun, mereka melaksanakannya sehingga harga dan stok pangan stabil dan terkendali.
”Banyak ucapan saya yang represif dan cenderung kasar selama berdialog. Saya memohon maaf sebesar-besarnya. Dalam kondisi seperti itu, memang berbagai langkah dan hal harus dilakukan. Hal itu dalam rangka mengantisipasi terjadinya spekulasi harga dan penimbunan stok pangan,” tutur Enggartiasto.
Menurut Enggartiasto, peran pengurus asosiasi yang bergerak di sektor pangan sangat besar. Mereka berada di tengah-tengah. Mereka dicaci maki oleh anggota dan ditekan oleh pemerintah, bahkan sampai ada pelaku usaha yang ingin meninggalkan asosiasi.
Oleh karena itu, upaya mereka mau memotong sebagian keuntungan patut diapresiasi. Nilainya tidak pada sisi bisnis, tetapi lebih dari itu, yaitu masyarakat, terutama masyarakat kecil, tidak terbebani harga. ”Masyarakat tidak akan melihat pengusaha sebagai economic animal yang menarik keuntungan demi usaha sendiri,” ujarnya.
Ia menambahkan, usaha pangan adalah bisnis jangka panjang yang menjanjikan. Pemerintah akan berkomitmen mengembangkan usaha itu, baik ekspansi di dalam negeri maupun pasar internasional.
”Mari kita berjalan terus dengan kondisi baik seperti ini. Dengan keuntungan yang wajar, bisnis pangan masih bisa terus berjalan. Mari kita biasakan kebiasaan baik ini,” ujarnya.
Pada periode Ramadhan-Lebaran tahun ini, inflasi pada Mei tercatat sebesar 0,39 persen dan Juni 0,69 persen. Total inflasi pada periode itu adalah 1,08 persen.
Badan Pusat Statistik mencatat, inflasi pada Ramadhan dan Lebaran pada tahun ini lebih terkendali dibandingkan Ramadhan-Lebaran tahun-tahun sebelumnya. Pada periode Ramadhan-Lebaran tahun ini, inflasi pada Mei tercatat sebesar 0,39 persen dan Juni 0,69 persen. Total inflasi pada periode itu adalah 1,08 persen.
Total inflasi itu lebih rendah dari total inflasi selama Ramadhan-Lebaran tahun-tahun sebelumnya. Adapun total inflasi pada periode Ramadhan-Lebaran pada 2016, 2015, dan 2014 masing-masing sebesar 1,35 persen, 1,47 persen, dan 1,36 persen.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.