logo Kompas.id
UtamaPatroli Cegah Geng Bermotor
Iklan

Patroli Cegah Geng Bermotor

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian intensif melancarkan razia untuk mencegah aksi berandal bermotor. Kekerasan jalanan yang dilakukan gerombolan bermotor sudah dalam tahap meneror para pengguna jalan. Beberapa kali jatuh korban akibat serangan berandal bermotor tersebut."Polda Metro Jaya melancarkan patroli berskala besar untuk mencegah geng motor, tawuran, dan kejahatan jalanan marak kembali. Berandal bermotor itu selalu mencari waktu saat polisi lengah. Kami tegaskan, polisi akan memproses secara hukum berandal bermotor yang ditangkap," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin (10/7).Sehari sebelumnya, polisi membubarkan 40-an remaja yang berkumpul di dekat Apartemen Sudirman Park dan mengamankan 15 orang. Bahkan, polisi menahan tiga orang di antaranya karena kedapatan membawa celurit dan parang. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polsek Metro Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Mustakim mengungkapkan, polisi mengamankan 16 motor yang ditinggal pemiliknya. Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Iwan Kurniawan mengatakan, semua jajaran melancarkan razia, mengumpulkan remaja yang diduga membentuk geng, dan meminta mereka membubarkan diri. "Kami minta mereka menandatangani surat pernyataan," kata Iwan. Di Jakarta Selatan, setahun terakhir ini, dari Jagakarsa hingga Pasar Minggu, berandal bermotor berulang kali meneror pengguna jalan, membawa senjata tajam, dan berkonvoi. Dalam serangan, motif utama berandal itu melukai korban, bukan mengambil barang. Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis, menangkap BM (20), GR (21), dan AAR (21) yang tergabung dalam Geng Kalibata, yang bergerombol 12 orang serta merusak empat restoran dan satu warung makan.TNI AD dukung polisi TNI AD menghargai proses hukum yang dilakukan polisi terhadap tersangka anggota geng motor di Bali dan Riau yang membunuh anggota TNI. Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal TNI Alfret Denny Tuejeh, Senin, mengatakan, pihaknya sedang melakukan evaluasi internal. Kekerasan geng motor terhadap anggota TNI AD diawali tindakan prajurit menyikapi tindakan geng motor yang mengganggu masyarakat. Pekan lalu, seorang Babinsa di Pekanbaru, Riau, ditikam dan tewas akibat ulah geng motor.Menurut Kadispenad, beredar telegram Panglima TNI untuk memantau perkembangan situasi menyikapi kebrutalan geng motor yang meresahkan sejak 8 Juli 2017. TNI hanya memantau dan membantu polisi, sedangkan penegakan hukum dilakukan Polri. (WAD/IRE/ONG)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000