logo Kompas.id
UtamaBekas Istana Terbakar
Iklan

Bekas Istana Terbakar

Oleh
· 3 menit baca

MATARAM, KOMPAS — Bala Pute, bekas Istana Sultan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, terbakar pada Selasa (11/7), pukul 10.10 Wita. Bagian atap bangunan yang kini dijadikan wisma daerah, tempat menginap, dan tempat jamuan para pejabat pemerintah itu habis dilalap api.Belum diketahui penyebab pasti kebakaran bangunan bersejarah yang dibangun sepanjang 1927-1932 itu. Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat hubungan pendek arus listrik.Lutfi Makki dari Humas Pemerintah Kabupaten Sumbawa, di Sumbawa Besar, yang dihubungi dari Mataram, Lombok, mengatakan, api dengan cepat menjilat atap bangunan. Api baru bisa dipadamkan sekitar satu jam kemudian. Namun, hingga pukul 12.00 Wita, petugas pemadam kebakaran masih berupaya mematikan sisa sumber api di atap bangunanMenurut Lutfi, kerugian material akibat kebakaran itu belum bisa ditaksir. Begitu pula penyebab pasti kebakaran. Diduga kebakaran itu disebabkan hubungan pendek arus listrik mengingat kegiatan masak-memasak di wisma tidak menggunakan kompor. Kesibukan di wisma itu umumnya jika ada jamuan makan dan tamu-tamu penting yang menginap. Senin (10/7) malam, di wisma itu, Bupati Sumbawa Husni Jibril dan pejabat teras Pemkab Sumbawa mengadakan jamuan makan malam bagi Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.Sultan Sumbawa M Kaharudin IV (76), di Jakarta, saat dihubungi, merasa sedih dan prihatin atas terbakarnya eks istana sultan itu. Namun, warga diimbau tidak larut dalam kesedihan.Yang terpenting, pemerintah membangun kembali bangunan yang merupakan bagian perjalanan sejarah Sumbawa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Bung Karno tiga kali datang ke Sumbawa Besar. Termasuk tahun 1950, menginap dua hari di Bala Pute dijamu Sultan Kaharudin III," ujar Sultan Kaharudin IV.Menurut dia, gedung dengan arsitek Belanda itu dindingnya bertulang bambu dibungkus beton. Atapnya dari sirap sudah beberapa kali diganti. Sejalan perubahan politik dan pemerintahan, bangunan itu dihibahkan kepada Pemkab Sumbawa.Tanggap daruratDari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dilaporkan, kebakaran melanda permukiman warga. Pada Selasa subuh, api berkobar dan menghanguskan 12 rumah di Kompleks DPR, Kelurahan Belitung Selatan, Kecamatan Banjarmasin Barat.Musibah itu mengakibatkan 63 jiwa dari 18 keluarga kehilangan tempat tinggal. Untuk sementara mereka mengungsi ke Mushala Nurus Shalihin di kompleks itu. Tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian material ditaksir lebih dari Rp 1 miliar.Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina prihatin atas musibah yang menimpa warganya. "Ini musibah terbesar tahun ini. Untuk meringankan beban warga yang tertimpa musibah, kami memberlakukan tanggap darurat selama tiga hari," kata Ibnu Sina saat mengunjungi lokasi kebakaran, Selasa siang.Pemerintah kota melalui Dinas Sosial serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah membuka posko dapur umum untuk menyediakan makanan bagi warga. Korban kebakaran juga diberi paket bantuan pangan, pakaian, dan peralatan dapur."Selain itu, kami juga memberikan dana santunan Rp 2,5 juta per keluarga. Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban warga," ujarnya.Azidin Noor, operator Radio dan Pendataan Taruna Siaga Bencana Dinas Sosial Provinsi Kalsel, mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 03.30 Wita. Api cepat membesar karena bangunan berupa rumah kayu. "Proses pemadaman api berlangsung sekitar 45 menit," katanya. (RUL/JUM)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000