logo Kompas.id
UtamaPemerintah Akui Kesulitan...
Iklan

Pemerintah Akui Kesulitan Berhubungan dengan Telegram

Oleh
ANDY RIZA HIDAYAT
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/f21DQe4gCUotr3WAwmFBsrggUuM=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/http%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F05%2FMenkominfo-Rudiantara-di-IESE-KSP.jpg
KOMPAS/ROBERT ADHI KUSUMAPUTRA

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam acara IESE 2017 di ICE BSD, Tangerang, Selasa (9/5).

PADANG, KOMPAS — Pemerintah mengakui kesulitan menghubungi pengelola layanan pesan elektronik Telegram. Hal ini terjadi karena pengelola layanan itu dianggap tidak menyediakan standar layanan dan organisasi untuk berkomunikasi. Karena alasan itu, pemerintah memblokir web Telegram yang dinilai tidak serius mendukung memerangi radikalisme dan terorisme.

Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, pemerintah telah mengumpulkan bukti-bukti yang cukup banyak mengenai layanan Telegram. Layanan tersebut untuk sementara tidak menunjukkan keseriusan membangun organisasi penyaringan konten radikalisme dan terorisme.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000