logo Kompas.id
UtamaKeluarga Garda Terdepan
Iklan

Keluarga Garda Terdepan

Oleh
· 2 menit baca

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Keluarga adalah pendidik pertama dan garda terdepan untuk mewujudkan sumber daya manusia berkualitas. Oleh karena itu, peringatan Hari Keluarga Nasional yang dilakukan setiap tahun harus berdampak positif bagi pembangunan keluarga."Peringatan Harganas (Hari Keluarga Nasional) jangan hanya seremoni. Harus ada efeknya bagi pembangunan keluarga. Saatnya mengingatkan kembali arti penting keluarga sebagai salah satu pilar pembangunan," kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani pada puncak peringatan Harganas Ke-24 tahun 2017 di Pusat Kegiatan Olahraga Way Halim, Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (15/7).Selain pembangunan dan pemerataan infrastruktur, pemerintah juga fokus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu berkompetisi dalam pembangunan dan dalam persaingan global. Pembentukan karakterSejak peringatan Harganas Ke-23 tahun 2016 di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Presiden Joko Widodo mengampanyekan konsep keluarga sebagai tempat berkumpul, berinteraksi, berdaya, serta peduli dan berbagi. Konsep itu diharapkan mampu mewujudkan keluarga yang berketahanan dan mampu menjadi sarana pembentukan mental dan karakter bangsa.Selain pembangunan mental bangsa melalui karakter, lanjut Puan, pembangunan manusia juga dilakukan dengan meningkatkan kualitas kesehatan. Pemerintah memiliki program makanan tambahan untuk berbagai kelompok populasi, program keluarga harapan untuk memampukan keluarga yang menghadapi persoalan ekonomi, dan kampanye pola makan yang sehat.Menurut Puan, program Keluarga Berencana (KB) sebagai penopang pembangunan keluarga juga perlu terus digalakkan. KB bukan semata program untuk membatasi kelahiran, melainkan juga membentuk keluarga berkualitas.Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty berharap perayaan Harganas kali ini menjadi momentum untuk merevitalisasi program kependudukan, KB, dan pembangunan keluarga yang melemah sejak reformasi."Delapan fungsi keluarga perlu diterapkan kembali untuk membentuk keluarga yang sejahtera dan berketahanan," katanya. Kedelapan fungsi keluarga yang dicanangkan pemerintah sejak 1994 itu adalah fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan pembinaan lingkungan.Selain itu, upaya menekan angka kelahiran total (TFR) juga harus terus dilakukan. Sejak 2002, TFR Indonesia menunjukkan jumlah rata-rata anak per perempuan usia subur stagnan di angka 2,6. Pemerintah menargetkan angka TFR itu turun menjadi 2,1 pada 2025 demi tercapainya pertumbuhan penduduk yang seimbang.Seruan menghidupkan kembali peran dan fungsi keluarga juga disampaikan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo. Momentum itu bertepatan dengan berulangnya peringatan Harganas 2017 di Bandar Lampung, setelah Harganas Ke-1 tahun 1993 yang juga dilaksanakan di Bandar Lampung. (VIO/MZW)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000