Hari Minggu (16/7/2017) malam, petenis Swiss, Roger Federer, menjuarai nomor tunggal putra Grand Slam Wimbledon 2017. Selain tangguh di dalam lapangan, ternyata Federer juga piawai berbusana. Demi Federer, harian Kompas kembali menampilkan artikel yang pernah diterbitkan di Kompas, 22 Desember 2016, di halaman 30. (RYO)
Penggemar tenis rasanya akan sepakat jika menyebut Roger Federer sebagai petenis paling modis. Ini setidaknya dibuktikan dengan ”gelar juara” yang didapat Federer sebagai pria paling modis versi majalah GQ, majalah mode dan gaya hidup pria.
Untuk meraih gelar itu, Federer mengalahkan enam pria modis lain, termasuk aktor dari film Thor, Tom Hiddleston, di final. Lima pria lain yang dia kalahkan terdiri dari aktor dan penyanyi, yaitu Jared Leto, Kanye West, Steven Yeun, Ryan Gosling, dan Zayn Malik.
Kompetisi ini dibuat majalah GQ dengan format sistem gugur seperti pada kejuaraan tenis. Mereka memilih 64 pria yang umumnya berprofesi aktor, penyanyi, perancang mode, dan olahragawan. Selain Federer, dari dunia olahraga ada Pep Guardiola (sepak bola), David Beckham (sepak bola), Lewis Hamilton (F1), Russell Westbrook (bola basket), dan LeBron James (bola basket).
Ke-64 pria modis itu dibagi dalam dua grup dan saling berhadapan dengan sistem gugur. Pemenang setiap babak ditentukan setiap hari melalui suara dari pembaca yang memilih melalui daring. Di final, seperti diumumkan GQ pada Selasa (20/12), Federer mendapat 61,26 persen, sementara Hiddleston dengan 38,74 persen.
Tak hanya kali ini Federer mendapat pengakuan sebagai sosok modis. April lalu, Sports Illustrated memilihnya sebagai salah satu dari 50 orang dengan kategori sama.
Federer memang dikenal sebagai salah satu atlet pria yang selalu memperhatikan penampilan. Gaya modisnya tak hanya diperlihatkan di luar lapangan, tetapi juga saat bertanding di lapangan tenis, termasuk di arena Wimbledon yang mewajibkan petenis mengenakan warna serba putih.
Pada Wimbledon 2009, misalnya, dia memasuki lapangan dengan mengenakan celana panjang dan jaket bergaya militer. Ketika jaket dilepas, petenis Swiss ini melakukan pemanasan dengan kaus berdetail kerah warna emas, dilapis rompi.
Di luar lapangan, petenis dengan 17 gelar Grand Slam ini senang mengenakan jins, t-shirt, dan sneakers. ”Saya senang mengenakan pakaian yang nyaman dan mudah dipakai,” kata Federer yang mengoleksi sneakers, termasuk sepatu basket Michael Jordan, legenda basket yang menjadi idolanya.
Saat tak ada tur, dia pun bergaul dengan orang-orang dari dunia mode. Salah satu sahabatnya adalah Pemimpin Redaksi Majalah Vogue, Anna Wintour, yang sering menyaksikan penampilan Federer di lapangan.
Perhatiannya pada dunia mode juga membuat Federer beberapa kali mendatangi acara pekan mode. Terakhir, dia menonton peragaan busana Chanel dan Louis Vuitton di Pekan Mode Paris, Oktober.
”Bertemu orang-orang dari dunia seni menjadi inspirasi bagi saya. Apalagi, saya cukup menikmati ketika harus tampil rapi dan menghadiri acara pada malam hari,” kata penggemar merek Dior, Prada, Dolce & Gabbana, itu dikutip dari Esquire.
Bekerja sama dengan sponsornya, Nike, Federer bahkan telah meluncurkan produk NikeCourt x RF, Juni lalu. Merek ini terdiri dari pakaian dan sepatu bergaya kasual. ”Cirinya adalah detail dan warna solid,” kata Federer, dalam Vogue, tentang produk yang disiapkan selama 1,5 tahun tersebut.
Federer tak hanya piawai mengayunkan raket yang menghasilkan 88 gelar juara. Penampilannya juga membuat orang mengakui bahwa dia adalah pria termodis.