Tabung Gas Tukang Balon Meledak, 17 Siswa Terdampak
Oleh
PINGKAN ELITA DUNDU
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Sebanyak 17 siswa dari SMK Bina Insani di Jalan Haji Mas Mansyur, Keluarahan Nerogtog, Kota Tangerang, Banten, terdampak akibat tabung gas tukang balon meledak, Rabu (19/7). Di antara mereka ada yang mengalami luka-luka, syok, dan pekak telinga. Tiga siswa di antaranya mengalami luka dan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Mulya di Jalan Kyai H Hasyim Ashari, Kelurahan Sudimara Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Sementara pedagang balon gas yang belum diketahui namanya menderita luka parah dan saat ini dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang di Daan Mogot, Kota Tangerang.
”Ada 17 siswa yang terdampak dari kejadian tadi pagi. Saya dapat kabar, sampai saat ini ada tiga siswa yang masih dirawat di rumah sakit. Yang lainnya sudah bisa pulang. Sementara, informasinya tukang balon gasnya mengalami luka parah dan dibawa ke RSUD setelah sebelumnya sempat ke RS Mulya," kata Ketua Yayasan Pendidikan Bina Insani H Burhanudin di Nerogtog, Rabu.
Setelah kejadian, kata Burhanudin, semua korban dibawa ke RS Mulya. Namun, polisi memindahkan tukang balon gas ke RSUD Tangerang setelah mendapat rujukan dari RS Mulya.
”Saya yang mengantar anak-anak ke RS Mulya. Sebagian dari mereka ada yang hanya syok dan mengalami pekak telinga. Alhamdulillah, sebagian besar sudah bisa pulang ke rumah,” kata Burhanudin.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.50. Saat itu, anak-sekolah sudah berdatangan. Sejumlah siswa SMK mendekati tukang balon gas untuk membeli sejumlah balon dalam rangka penutupan masa orientasi siswa.
Ia mengatakan, kejadian ini baru pertama kali terjadi sepanjang lembaga pendidikan itu berdiri sejak tahun 1997. Yayasan ini mengelola pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dan SMK.
”Pihak yayasan yang bertanggung jawab atas semua pengobatan para siswa yang menjadi korban kejadian ini,” kata Burhanudin.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.50. Saat itu, anak-sekolah sudah berdatangan. Sejumlah siswa SMK mendekati tukang balon gas untuk membeli sejumlah balon dalam rangka penutupan masa orientasi siswa (MOS).
”Dalam rencana, saat penutupan para siswa baru ini akan menerbangkan balon ke udara,” cerita Burhanudin. Namun, saat baru beberapa balon sudah siap, mendadak tabung gas yang dibawa pedagang dengan sepeda motor itu meledak.
Riki (22), seorang pedagang makanan siap saji yang berada di halaman Alfamidi, berseberang jalan dari posisi pedagang balon ini, mengatakan, saat kejadian ia baru membuka kiosnya. ”Baru masuk ke kios saya kaget ada bunyi ledakan. Satu kali saja, tetapi keras. Lantai sampai bergetar,” ujar Riki.
Begitu keluar dari kiosnya, ia melihat banyak anak sekolah dan tukang balon terkapar di dekat sepeda motornya. ”Suaranya kencang banget, suara petasan enggak ada apa-apanya. Getaran juga lumayan keras. Minyak goreng sampai tumpah,” kata Riki.
Burhanudin mengaku mendengar bunyi dentuman itu. ”Saat itu saya sudah ada di sekolah. Bunyi dentumannya besar. Enggak berselang siswa berteriak-teriak. Mereka mengalami luka, syok, dan pekak telinga. Saya langsung ke rumah (depan sekolah berjarak 5 meter dari gerbang sekolah) ambil mobil dan langsung membawa anak-anak ke rumah sakit,” ujarnya. Antara sekolah dan tempat kejadian perkara berjarak sekitar 200 meter. TKP berada di pinggir jalan protokol, sementara sekolah berada di dalam gang.
Setelah kejadian, Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mendatangi sekolah itu memantau perkembangan dari kejadian tersebut.