Terduga Pengedar Sabu Ditembak
JAKARTA, KOMPAS — Peperangan melawan narkoba memanas. Selasa (18/7), polisi Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menggerebek dua kelompok pengedar sabu dan menembak mati salah satu pengedar. Sebelumnya, satu orang ditembak mati dalam penggerebekan 1 ton sabu.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta mengungkapkan, polisi menggerebek sebuah kamar di Apartemen Season City, Tambora, Jakarta Barat, tempat persembunyian tersangka M dan JN. Tersangka JN ditembak.
"Barang bukti dari penggeledahan adalah sabu 6,5 kilogram, pil ekstasi 46 butir, buku tabungan, timbangan, dan mobil Honda Jazz," kata Nico, kemarin.
Mereka adalah anggota jaringan pengedar sabu internasional Malaysia-Batam-Jakarta yang diintai 10 hari. Polisi masih memeriksa tersangka M.
Hampir bersamaan, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya menggerebek ruko di Taman Surya, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat. Polisi menemukan puluhan kilogram benda yang diduga sabu. Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan penyelidikan.
"Barang bukti masih dalam penyelidikan di laboratorium forensik. Polisi meminta keterangan dua WNA dari China terkait ruko tersebut," ujar Nico.
Selasa sore, Ruko DD 2 Nomor 9 itu sepi. Sakelar listrik di depan ruko berkedip dan berbunyi. Token listrik belum diisi ulang.
Rohili (32), pemilik depot isi ulang galon di dekat ruko, mengatakan, dirinya selalu melihat dua orang berjaga di depan ruko pada malam hari, tiga pekan terakhir. Kedua orang itu, yang selalu mengenakan kaus putih, berjaga dalam keadaan lampu mati. Biasanya, mereka berjaga pukul 19.00, lalu keluar 1-2 jam kemudian, dan kembali ke ruko sekitar pukul 01.00.
"Saya sering menegur mereka menanyakan kepentingannya di ruko itu. Namun, mereka selalu membalas dalam bahasa asing dan buru-buru masuk ruko," ujar Rohili.
Sunardi (32), petugas keamanan di kawasan itu, mengatakan, meski selalu berpatroli malam, ia tak pernah tahu ada kegiatan di ruko bekas toko kue dan roti itu. Pintu ruko itu selalu digembok.
Saat polisi menggerebek, Sunardi melihat isi ruko. "Kosong melompong," katanya. Adapun sejumlah pemilik ruko lain belum pernah melihat ada aktivitas di ruko itu. Kebanyakan toko di jajaran ruko itu buka sekitar pukul 09.00 hingga 19.00.
Istri tentara
Di Jambi, LN (46), istri anggota TNI AD yang bertugas di Komando Daerah Militer Iskandar Muda, Aceh, bersama kerabatnya, DR (40), ditangkap saat membawa 1,01 kilogram sabu dalam penerbangan Batam-Jambi. Mereka ditangkap tim gabungan setelah mendarat di Bandara Sultan Thaha, Jambi.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Jambi M Toha Suharto mengatakan, setelah turun dari pesawat, Sabtu (15/7) malam, LN dan DR ditangkap di halaman parkir bandara oleh tim gabungan BNN Jambi, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jambi, serta petugas pengamanan bandara itu. "Saat ini keduanya kami tahan dan periksa," kata Toha.
Tim memperoleh informasi ada dua penumpang dari Bandara Hang Nadim membawa sabu ke pesawat. Sabu disimpan dalam empat paket dan disembunyikan di sepatu yang mereka pakai. Setelah masuk ruang tunggu bandara, mereka memindahkan sabu ke dalam empat kantong plastik belanjaan berisi makanan.
Kepada wartawan, LN mengatakan hanya disuruh mengantar sabu. Ia terbang dari Medan ke Batam. Sabu diberikan seseorang di Pasar Nagoya. Dari Batam, keduanya melanjutkan penerbangan ke Jambi.
Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda Kolonel Rusdi menyatakan memang benar ada istri anggota TNI ditangkap BNN. "Benar, sementara masih dalam penyelidikan," kata Rusdi.
Di Tangerang, sepekan terakhir, Satuan Reserse Narkoba Polrestro Tangerang Kota mengungkap tiga kasus penyalahgunaan narkoba di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan. Selain menahan 12 tersangka, pemilik dan pengguna, polisi mengamankan barang bukti 28 gram sabu. Di antara tersangka, ada tujuh tenaga harian lepas Dinas Perhubungan Kota Tangerang. Mereka terancam dipecat dari kedinasannya.
(WAD/WIN/ADY/PIN/ITA/AIN/DKA)