logo Kompas.id
UtamaSatu Tewas Terkena Bom
Iklan

Satu Tewas Terkena Bom

Oleh
· 3 menit baca

PEKANBARU, KOMPAS — Sebuah bom milik TNI Angkatan Udara meledak di Dusun Karyatama, Desa Rambah Utama, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Kamis (20/7) sekitar pukul 11.30. Akibat ledakan itu, warga bernama Suwanda (26) tewas dan lima orang lainnya menderita luka.Dua korban, yaitu Heru (28) dan Anto, menderita luka serius sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Sura Insani di Pasir Pengaraian, Rokan Hulu. Adapun tiga korban lainnya, Asep Sopian (22), Reni Cahyani (20), dan Yogi (70), hanya mengalami luka ringan.Komandan Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru Marsekal Pertama Age Wiraksono di Pekanbaru, Kamis sore, mengatakan, peristiwa itu benar terjadi. Akan tetapi, dia meminta menghubungi Dinas Penerangan TNI AU atau Korps Paskhas TNI AU.Wakil Komandan Korps Paskhas TNI AU Marsekal Pertama Yudi Bustami di Pasir Pengaraian menyatakan belasungkawa atas kejadian itu. Ini merupakan kecelakaan yang murni disebabkan oleh kelalaian anak buahnya."Kami menyesali kejadian ini. Mewakili Komandan Paskhas TNI AU, kami menyatakan belasungkawa. Kami juga akan bertanggung jawab atas segala biaya pengobatan. Adapun anggota kami yang lalai akan mendapat hukuman," kata Yudi.Menurut Yudi, bom yang meledak adalah jenis TNT atau trinitrotoluene. Amunisi itu diduga terjatuh saat 150 anggota Paskhas melakukan operasi Serangan Fajar dalam agenda latihan Trisula Perkasa 2017 pada Kamis pukul 05.30. "Hari ini adalah hari terakhir kami latihan. Sebenarnya setelah latihan, kami akan melakukan penyisiran di seluruh lokasi latihan untuk menemukan amunisi yang tertinggal. Namun, belum sempat melakukan penyisiran, kami sudah mendengar ledakan," tutur Yudi.Yudi yang didampingi Kepala Polres Rokan Hulu Ajun Komisaris Besar Yusup Rahmanto menyebutkan, kejadian naas itu bermula saat Fahmi (27) menemukan bahan peledak yang sekilas mirip dengan aki atau baterai ukuran kecil di kebun kelapa sawit miliknya. Fahmi membawa benda itu ke rumah.Ujun, bapak mertua Fahmi, memiliki firasat benda itu berbahaya. Dia meminta menantunya segera membuang benda itu. Fahmi yang masih letih menyimpan benda itu di sudut teras rumahnya lalu tidur di kamar.Tidak lama kemudian, teman Fahmi bernama Suwanda datang ke rumah itu. Ujun pun mengingatkan Suwanda agar tidak bermain dengan benda itu. Suwanda lalu mengatakan akan membawa benda itu ke laut untuk mencari ikan. Ujun pun masuk ke rumah. Tidak berapa lama terdengar ledakan sangat keras.Di Jakarta, Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya menyatakan prihatin atas insiden itu dan segera menyelidikinya serta memberikan perawatan medis kepada para korban. Dia juga meminta maaf atas terjadinya insiden ledakan itu. "Kami akan selidiki dan kami meminta maaf kepada korban. Pengobatan diberikan oleh pihak TNI AU kepada korban masyarakat," kata Jemi. (SAH/ONG)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000