Ketika Cita-cita Anak Tak Lagi Ingin Jadi Presiden atau Dokter
Oleh
Syahnan Rangkuti
·2 menit baca
Teknologi informasi yang telah berkembang sangat pesat pada masa sekarang memang telah mengubah wajah dunia. Kemajuan zaman tidak pelak ikut mengubah anak-anak. Apabila dahulu anak-anak ditanya cita-citanya, biasanya yang disebutkan adalah profesi umum, seperti dokter, insinyur, bupati, gubernur, atau presiden.
Namun, pada peringatan Hari Anak Nasional 2017 yang dilaksanakan di Pekanbaru, Riau, Minggu (23/7), Presiden Joko Widodo yang tengah bercengkrama dengan anak-anak se-Nusantara tampak terperanjat saat bertanya kepada Rafi Fadilah (11). Ketika ditanya cita-citanya, murid kelas VI Sekolah Dasar Negeri 36 Pekanbaru itu menjawab lantang,” Jadi youtubers, Pak!”
Sontak pengunjung acara yang berlangsung di halaman Gedung Daerah Riau itu tertawa riuh. Lalu Presiden bertanya lagi, ”Mengapa bercita-cita jadi youtubers?”
Rafi menjawab, ”Kenapa saya pengin jadi youtubers, kalau banyak subscriber-nya, itu bisa menghasilkan banyak uang.”
Presiden geleng-gelang kepala dan mengatakan, anak-anak semuanya boleh menjadi petani sukses, boleh menjadi dokter yang baik, boleh menjadi pengusaha sukses. Selanjutnya, Presiden melemparkan pertanyaan,” (Apakah) boleh menjadi presiden?” Semua anak menjawab, ”Boleh.”
”Boleh menjadi menteri?” ”Boleeehhh...,” teriak anak-anak keras.
”Boleh menjadi youtubers?” ”Boleeehhh.”
Presiden kemudian diam dan tidak menampakkan sikap terhadap keinginan Rafi yang ingin menjadi youtubers itu. Meski demikian, presiden tetap meminta anak-anak menggantungkan cita-cita setinggi-tingginya.
Di balik pertanyaan tentang cita-cita, Presiden masih bercengkerama dengan anak-anak lain dan memberi beberapa pertanyaan. Yang dapat menjawab, mendapat hadiah sepeda.
Suasana menjadi lebih semarak tatkala Presiden menampilkan atraksi sulap. Ternyata untuk mendukung penampilan itu, Presiden mengatakan dirinya harus belajar selama lima hari. Kabarnya tidak ada yang tahu rencana Presiden bakal menampilkan sulap dalam acara anak itu, kecuali hanya orang-orang dekatnya.
Dibantu oleh Ibu Negara Iriana, Presiden tampil kocak dan menghibur. Meski jauh dari kemampuan profesional, penampilan sulap presiden menjadi sesuatu yang akan diingat oleh anak-anak itu seumur hidupnya.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.