logo Kompas.id
UtamaPalestina Tolak Solusi...
Iklan

Palestina Tolak Solusi Alternatif dari Israel

Oleh
· 3 menit baca

KAIRO, KOMPAS — Palestina, Minggu (23/7), menolak solusi kompromi Israel berupa uji coba pemasangan kamera pemantau (CCTV) di pintu gerbang Asbat, salah satu pintu menuju kompleks Masjid Al-Aqsa. Solusi ini diajukan Israel sebagai alternatif dari gerbang pemindai metal yang saat ini dipasang di beberapa pintu masuk menuju kompleks masjid itu.Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Wasil Abu Yusuf, seperti dikutip kantor berita Turki, Anadolu, menyampaikan, Palestina menolak kamera pemantau, seperti sebelumnya juga menolak pemasangan alat atau gerbang pemindai metal. Menurut dia, kondisi kompleks Masjid Al-Aqsa harus dikembalikan seperti sediakala.Wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, yang memantau krisis kompleks Masjid Al-Aqsa dari Kairo, Mesir, melaporkan, Kepala Urusan Sipil Israel Mayor Jenderal Yoav Mordechai mengatakan, Israel siap menerima solusi alternatif yang disampaikan Jordania atau negara Arab lainnya. Menteri Urusan Keamanan Israel Gilad Erdan telah bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk membahas alternatif solusi keamanan, termasuk pemasangan kamera pemantau. MelunakSikap Israel melunak terkait isu gerbang pemindai metal setelah Israel kehilangan kontrol di area sekitar kompleks masjid yang merupakan masjid ketiga tersuci bagi umat Islam itu. Banyak warga Palestina tidak setuju terhadap pemasangan gerbang pemindai metal. Di samping itu, Israel mendapat tekanan internasional agar segera mencari solusi. Media Arab dan Israel menyebut krisis tersebut dengan nama "krisis pintu elektronik pemindai metal". Israel memasang gerbang pemindai metal setelah dua polisi tewas ditembak oleh tiga warga Palestina, bulan ini, di kompleks yang selama ini dijaga ketat. Namun, Tel Aviv semakin terkejut karena pemasangan gerbang pemindai metal mendapat reaksi sangat keras. Direktur Masjid Al-Aqsa Sheikh Omar al-Kaswani, kepada harian Al-Hayat, menyatakan akan terus berunjuk rasa hingga gerbang pemindai metal dibongkar. Ribuan warga Palestina yang datang dari Tepi Barat dan kota Jerusalem Timur juga menolak meninggalkan area sekitar kompleks masjid sebelum gerbang pemindai metal dibongkar. Warga Palestina menunjukkan solidaritas dengan cara mengirimkan bantuan makanan serta minuman. Pengumuman dipasang di distrik-distrik di Jerusalem Timur yang berisikan imbauan agar warga Palestina mengirimkan makanan dan minuman kepada mereka yang bertahan di area sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa. Di dalam negeri, Pemerintah Israel mulai menghadapi tekanan. Tokoh oposisi Israel, Tzipi Livni, menyerukan agar Pemerintah Israel segera menemukan solusi setelah situasi semakin tegang. Di Jakarta, lewat pernyataan tertulis, Kementerian Luar Negeri RI mengungkapkan, Indonesia telah meminta Amerika Serikat untuk mendesak Israel agar menghentikan pembatasan beribadah dan kekerasan di Masjid Al-Aqsa. Desakan itu disampaikan Indonesia lewat komunikasi antara Menlu Retno LP Marsudi dan Menlu AS Rex Tillerson, Sabtu (22/7) pukul 22.30. Indonesia sangat khawatir atas memburuknya situasi di kompleks Masjid Al-Aqsa. Tindak kekerasan oleh pihak keamanan Israel telah mengakibatkan tiga orang meninggal dan lebih dari seratus orang mengalami luka-luka. (*/ATO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000