logo Kompas.id
UtamaAbu Sampai ke Medan
Iklan

Abu Sampai ke Medan

Oleh
· 3 menit baca

MEDAN, KOMPAS — Abu vulkanis hasil guguran lava Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, berembus sejauh sekitar 80 kilometer hingga ke Kota Medan, Kamis (27/7). Abu membuat udara Kota Medan berkabut dan kotor. Abu juga menutupi permukaan kendaraan dan atap rumah.Hujan abu tipis mulai tampak di Medan dan sekitarnya sekitar pukul 13.30. Sebagian pengendara sepeda motor menggunakan masker untuk melindungi diri dari paparan abu. Setelah berlangsung selama dua jam, hujan abu berhenti. Paparan hujan abu tidak sampai mengganggu aktivitas masyarakat.Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung Armen Putra mengatakan, paparan abu vulkanis yang sampai menjangkau Medan merupakan hasil guguran lava dari kawah Gunung Sinabung pada pukul 12.08. Guguran lava terjadi hingga 16 kali berturut-turut dengan durasi cukup lama, yakni 218 detik. Guguran lava meluncur hingga 1.500 meter ke arah timur-tenggara.Armen mengatakan, melihat jumlah dan durasinya, guguran lava pada pukul 12.08 itu termasuk berskala besar. Volume abu vulkanis yang dikeluarkan juga cukup besar. "Jangkauan abu vulkanis pun meluas karena berbarengan dengan angin kencang berkecepatan 27 kilometer per jam ke arah utara, yakni ke arah Medan," katanya.Kubah lava terus tumbuhMenurut Armen, aktivitas vulkanis Gunung Sinabung dalam dua pekan belakangan memang cukup tinggi. Erupsi terjadi dua kali hingga delapan kali dalam sehari, dengan tinggi kolom 500 meter hingga 3.600 meter. Awan panas guguran juga meluncur dua kali hingga enam kali sehari, dengan jarak luncur 500 meter hingga 3.000 meter. Selain itu, aktivitas kegempaan juga terus meningkat.Kubah lava Gunung Sinabung juga terus bertumbuh yang ditandai dengan masih terjadinya gempa hibrid 10-25 kali dalam sehari. Saat ini, volume kubah lava sudah mencapai 2,2 juta meter kubik hingga melewati bibir kawah. Ini membuat jalur awan panas guguran meluas ke sektor selatan. Padahal, biasanya awan panas hanya meluncur ke sektor timur-tenggara.Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karo Natanael Peranginangin mengatakan, paparan abu vulkanis di Karo cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir, khususnya di sektor utara dan timur laut, yakni Kecamatan Berastagi, Simpang Empat, dan Naman Teran.Selain mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat, abu vulkanis juga merusak tanaman pertanian warga. Abu setebal sekitar 1 sentimeter menimbun ladang dan atap rumah warga.Untuk mengurangi dampak abu vulkanis, Pemerintah Kabupaten Karo membagikan masker kepada masyarakat dan anak sekolah. Jalan raya juga dibersihkan dari timbunan abu.Natanael mengingatkan, hingga kini Gunung Sinabung masih berstatus Awas atau level 4. Selain paparan abu, ancaman dari letusan gunung berupa awan panas, guguran lava pijar, dan jatuhan material vulkanik berupa batuan kecil, gas beracun, dan hujan abu pekat.Di lereng gunung juga terdapat 50 juta meter kubik material hasil erupsi, yang bisa meluncur menjadi lahar hujan saat hujan mengguyur. Di hulu Sungai Lau Borus juga ada dua bendungan mirip danau seluas 5 hektar dan 7 hektar. Bendungan itu dapat jebol sewaktu-waktu dan mengakibatkan banjir bandang yang membawa material vulkanis.Untuk mengurangi dampak ancaman, masyarakat diharapkan tidak nekat masuk ke zona merah Sinabung. Warga juga diminta menjauh dari badan sungai yang berhulu di Sinabung, terutama saat hujan. Saat ini, warga di sekitar gunung secara psikologis merasa aman masuk ke zona merah. (NSA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000