logo Kompas.id
UtamaDiduga Depresi, Anak Bunuh...
Iklan

Diduga Depresi, Anak Bunuh Ibunya

Oleh
· 2 menit baca

PURWOKERTO, KOMPAS — Aji Kisworo (30) diduga mengalami depresi karena mendalami ilmu hitam. Dia tega membunuh ibu kandungnya, Citem (70), Kamis (27/7), di rumahnya di Desa Tunjung, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Polisi masih mengumpulkan keterangan serta memeriksa kondisi kejiwaan pelaku di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas."Dia belajar dari internet dan mengaku sudah menjadi satria piningit dengan mandi pada malam satu Suro," kata Darwin Margosuwito (60), paman pelaku, saat ditemui di Desa Tunjung.Menurut Darwin, Aji belajar ilmu hitam sekitar enam bulan lalu saat tinggal di Bogor, Jawa Barat. Dia sempat mendatangi rumah kakaknya di Jakarta lalu mengamuk.Darwin mengatakan, Aji belum menikah. Ia sehari-hari menjadi kuli bangunan di Bogor. Dia adalah anak kelima dari enam bersaudara dari pasangan Citem dan Paiman. Ayahnya meninggal tahun 2000. Citem sehari-hari bekerja menjual rempeyek secara berkeliling. "Aji ada di rumah sejak sebulan lalu. Saya kira sudah balik ke Bogor, ternyata masih di rumah bersama ibunya," kata Darwin.Menurut Darwin, mengutip keterangan tetangga, Aji membunuh ibunya dengan golok. Sempat terdengar teriakan minta tolong dari Citem sekitar pukul 05.00. Tetangganya mendobrak pintu samping. "Sekitar pukul 05.15, Aji datang ke tempat saya dan menyerahkan jaket ibunya yang berlumuran darah. Dia bilang, \'Lik, ini baju dibuang ke kali. Mamak sudah saya bunuh.\' Alasannya Allah sedang mbarang gawe (ada hajat)," kata Darwin.Darwin yang tinggal sekitar 500 meter dari rumah Citem kemudian ke rumah kakaknya. Warga telah ramai berkumpul dan sang kakak meninggal bersimbah darah.Menurut Darwin, Aji ditangkap anggota Polsek Jatilawang dan warga saat melarikan diri dan bersembunyi di pemakaman Ciduda, Desa Tunjung.Keluar dari sekolahAde Sutrisno (32), tetangga dan teman Aji, mengatakan, Aji dikenal sebagai pribadi yang baik dan rajin beribadah. Aji juga dikenal pintar dengan masuk peringkat 10 besar waktu SMP dan SMA. Namun, Aji keluar sekolah saat dia kelas 2 SMA dan bekerja di Bogor. "Sekembali dari Bogor, perilakunya berubah. Dia lebih sering menyendiri," kata Ade.Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Banyumas Ajun Komisaris Djunaedi mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus ini. "Dari olah TKP, ditemukan luka di wajah dan kepala. Diduga korban digorok dengan parang," ujarnya.Barang bukti yang disita polisi antara lain parang sepanjang 50 sentimeter, wajan, dan jaket hijau milik Citem. "Di tangan kiri korban ada uang Rp 20.000. Kami masih mendalami apakah pelaku minta uang atau bagaimana," ujarnya.Djunaedi mengatakan, kepolisian bekerja sama dengan RSUD Banyumas memeriksa kejiwaan Aji. "Kejadian itu sangat sadis. Kalau melihat bahasa tubuhnya, dia diduga mengalami depresi," ujarnya. (DKA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000