logo Kompas.id
UtamaKonflik Lagi di Puncak Jaya,...
Iklan

Konflik Lagi di Puncak Jaya, Satu Orang Tewas

Oleh
· 2 menit baca

MULIA, KOMPAS — Konflik antarsimpatisan tiga pasangan calon kepala daerah di Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya, Papua, kembali memanas pada Sabtu (29/7). Sebanyak 12 orang terluka dan satu orang tewas dalam insiden ini.Kepala Kepolisian Resor Puncak Jaya Ajun Komisaris Besar Agustinus Fernando Indra Napitupulu saat dihubungi dari Jayapura mengatakan, konflik terjadi di Kampung Legimut, Distrik Pagaleme, dan melibatkan sekitar 500 orang pukul 11.15 WIT. Konflik ini bermula dari acara bakar batu oleh massa kandidat nomor satu, Yustus Wonda-Kirenius Telenggen, bersama massa calon nomor dua, Henok Ibo-Rinus Telenggen, yang berdekatan dengan posko pemenangan kandidat nomor tiga, Yuni Wonda-Deinas Geley."Massa dari kandidat nomor tiga yang dipimpin Bongkar Telenggen mengira ada aksi pembakaran posko mereka. Akhirnya mereka pun mendatangi Kampung Legimut dan terjadilah aksi saling serang di antara massa kandidat dengan menggunakan panah," ujar Agustinus.Akibatnya, 12 orang mengalami luka dan 1 orang tewas terkena panah. Selain itu, 16 honai atau rumah adat khas wilayah Pegunungan Papua dibakar massa dalam insiden tersebut."Kami baru berhasil menghentikan konflik ini pukul 12.30 WIT. Saat ini situasi keamanan di Mulia berstatus Siaga Satu. Ada 300 personel diterjunkan untuk mengamankan situasi di lapangan, termasuk untuk mencegah konflik susulan pada Minggu (30/7). Anggota kami akan menggelar patroli dan penyitaan senjata tajam milik warga," tutur Agustinus.Ia menambahkan, terdapat empat anggota kelompok kriminal bersenjata atau dikenal dengan Organisasi Papua Merdeka yang terlibat dalam aksi penyerangan antarmassa."Mereka membawa senjata dalam konflik tersebut. Saya akan memerintahkan tembak di tempat apabila mereka mengancam keselamatan aparat di lapangan," katanya.Pada 15 Juni 2017, enam distrik melaksanakan pemungutan suara ulang di Puncak Jaya, yakni Lumo, Yambi, Mulanikime, Yamoneri, Dagai, dan Ilamburawi. Sebanyak 31.240 pemilih mengikuti kegiatan tersebut yang tersebar di 72 tempat pemungutan suara.Dalam pemungutan suara ulang itu pun terjadi bentrokan antarpendukung yang menewaskan satu warga dan melukai tiga aparat kepolisian akibat terkena panah. Pemungutan suara ulang ini atas perintah Mahkamah Konstitusi, yang menilai penetapan rekapitulasi atas Pilkada Puncak Jaya, 20 Februari 2017, tanpa enam distrik cacat hukum.Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan kembali terjadi konflik antarwarga di Puncak Jaya. Itu karena warga yang bertikai baru menandatangani kesepakatan damai pada 3 Juli 2017."Dalam kesepakatan itu, turut hadir Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar, dan Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen (TNI) George Supit. Sayangnya, kesepakatan itu belum berdampak untuk proses perdamaian di Puncak Jaya," ujarnya. (FLO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000