Membangun atau merenovasi rumah adalah keputusan besar yang harus diambil sang pemilik, terlebih apabila mereka akan menempatinya dalam waktu yang cukup lama. Memilih arsitek yang menghasilkan gambar desain dan kontraktor yang bisa mewujudkan proyek konstruksi hanya bisa dilakukan sekali agar tidak kecewa atau tidak melampaui anggaran yang disiapkan.
Penyebabnya adalah biro-biro arsitek yang tidak banyak memasarkan diri secara luas ditambah kontraktor yang menawarkan jasa tidak memiliki standardisasi terkait jenis material yang dipakai ataupun komponen biaya membuat calon konsumen khawatir dicurangi. Bagi mereka yang baru tinggal di suatu daerah, minimnya informasi harus mereka hadapi sebelum membuat keputusan.
”Jangan lupa bahwa arsitek pun punya kelas tersendiri sehingga harus disesuaikan dengan proyek yang dia kerjakan misalnya untuk rumah atau hotel. Dengan demikian, kedua belah pihak tidak membuang waktu untuk membicarakan proyek yang tidak relevan,” kata Michael Gani, Director Arsitag, saat dijumpai akhir Juli.
Arsitag adalah sebuah perusahaan rintisan yang menghadirkan layanan untuk mempertemukan pengguna yang ingin membangun atau merenovasi rumah dengan para arsitek maupun kontraktor. Begitu memasuki situs tersebut, pengguna sudah bisa menentukan jenis proyek yang diharapkan untuk kemudian ditawarkan ke jaringan arsitek yang bersedia mengerjakannya.
Menurut Michael, layanan Arsitag tidak sekadar mempertemukan, tetapi juga menghadirkan standardisasi untuk proyek rumah, mulai dari arsitek, ukuran, hingga anggaran yang dibutuhkan. Pengguna hanya perlu memilih desain rumah yang cocok untuknya. Dengan demikian, membangun atau memugar rumah seharusnya sedikit lebih mudah dalam tingkat persiapannya.
Harian Kompas mencoba layanan Arsitag dengan mengunjungi situs mereka. Terdapat tiga opsi yang bisa dipilih pengguna di samping mengisi formulir pencarian. Cara kedua dengan memilih arsitek berdasarkan lokasi dan portofolio proyek yang pernah dikerjakan.
Cara ketiga adalah memilih berdasarkan inspirasi dari desain dan tata interior rumah. Tinggal memilih bagian dari rumah untuk mendapatkan desain paling sesuai untuk kemudian diarahkan kepada arsitek yang merancangnya.
Pilihan yang tersaji cukup memberikan keleluasaan untuk memilih mana desain maupun tawaran anggaran yang sesuai dengan kemampuan.
Menurut pendiri Arsitag lainnya, Edward Harjanto, layanan tersebut didirikan pada tahun 2016 untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai proyek terkait rumah, mulai dari menyeleksi kontraktor yang punya rekam jejak yang jelas, termasuk perizinan jika dibutuhkan. Mereka juga memiliki kanal berisi konten yang bisa menjadi sumber informasi sebelum memutuskan untuk membangun atau memugar rumah.
Perusahaan rintisan ini juga menggandeng BTN untuk mendapatkan skema pinjaman yang sedikit lebih lunak, termasuk skema kredit untuk pembelian furnitur. yakni KPR Hunian Kreasi.
Menurut Chief Operating Officer Arsitag Steven Gomedi, mereka berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa peran arsitek sangat krusial dalam memberikan desain rumah yang indah dan layak huni. Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan gambar desain seharusnya menjadi komponen utama yang tidak bisa dikompromikan.
”Dengan memanfaatkan layanan ini, biaya membuat gambar bisa lebih terjangkau. Saat ini kami belum memikirkan soal monetisasi, tetapi tentang memberikan layanan bagi pengguna sambil memikirkan skema yang bisa menguntungkan semua pihak,” kata Steven.
Titik temu antara pemilik rumah, arsitek, dan kontraktor itulah yang diharapkan bisa menghasilkan sebuah tempat tinggal yang nyaman bagi sebuah keluarga.