MULIA, KOMPAS — Seorang tukang ojek bernama Muhammad Kholil tewas ditembak anggota Kelompok Kriminal Bersenjata di Distrik Mewoluk, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada Jumat (4/8) pukul 15.45 WIT. Korban ditembak tepat di bagian kepala.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal saat dikonfirmasi membenarkan adanya penembakan oleh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). ”Selain ditembak, korban yang berasal dari Jawa Timur ini juga terkena empat panah di bagian dada dan perut,” ujar Ahmad.
Ia menuturkan, jenazah korban dievakuasi dari lokasi kejadian ke Rumah Sakit Umum Daerah Mulia pukul 18.00 WIT.
”Jenazah korban dievakuasi oleh aparat Polres Puncak Jaya dan Brimob Polda Papua. Sebanyak 40 personel diterjunkan untuk mengejar para pelaku,” ucapnya.
Ia menambahkan, pelaku diduga adalah kelompok KKB di bawah pimpinan Tendison Enumbi.
”Menurut rencana, jenazah korban akan dibawa ke kampung halamannya di Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (5/8) esok,” lanjutnya.
Kepala Polres Puncak Jaya Ajun Komisaris Besar Indra Napitupulu saat dihubungi mengatakan, korban tewas ditembak seusai mengantar penumpang dari daerah Mulia ke Mewoluk.
”Ia dihadang anggota KKB saat dalam perjalanan pulang ke daerah Mulia, ibu kota Puncak Jaya. Dari luka korban, kemungkinan ia ditembak dari jarak dekat. Saat mengevakuasi jenazah korban dari lokasi kejadian, sempat terjadi kontak senjata antara kami dan kelompok KKB selama 30 menit,” tutur Indra.
Ia mengungkapkan, total sudah terjadi tiga kasus penembakan tukang ojek oleh KKB selama dua tahun terakhir.
”Selama ini, tukang ojek mempertaruhkan nyawanya untuk mengantar warga di Puncak Jaya. Mudah-mudahan tukang ojek tidak terpengaruh dengan insiden penembakan Kholil dan tetap beraktivitas seperti biasa,” ujarnya berharap.
Total empat warga ditembak anggota KKB dalam sepekan terakhir. Sebelumnya, anggota KKB menembak tiga warga sipil di Kampung Wandegobak, Distrik Irimuli, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Senin (31/7). Satu warga bernama Lugu Wonda (35) tewas.