logo Kompas.id
UtamaIa Memeluk Putrinya hingga...
Iklan

Ia Memeluk Putrinya hingga Akhir Hayat

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Seorang ibu dan tiga putrinya kehilangan nyawa saat api menghanguskan tempat tinggal mereka di lantai dua rumah di Jalan Semangka III Nomor 10, RT 010 RW 007, Kelurahan Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (4/8) pukul 13.15. Mereka ditemukan di kamar mandi, diduga kehabisan napas karena terkepung asap. Siang hari itu, Fitrihana (30) tengah bercengkerama dengan tetangganya di serambi rumah. Tak berapa lama, dia melihat asap dari arah kamar tempat ketiga anaknya berada di lantai dua. Ia langsung berlari ke atas, tetapi semua berakhir tragis. Kepala Kepolisian Sektor Palmerah Komisaris Armunanto Hutahean, Jumat (4/8), di lokasi kejadian mengatakan, Fitrihana berlari ke lantai dua hendak menyelamatkan ketiga anaknya. Diduga karena api di atas rumah itu sudah membesar dan menutup jalan ke luar, ibu muda yang telah berpisah dengan suaminya itu membawa ketiga anaknya masuk kamar mandi yang tidak berventilasi.Ketiga anaknya adalah Salsa (8) dan dua anak kembarnya yang baru berusia empat tahun bernama Kinara dan Kiara.Keempatnya diduga menyiram seluruh tubuh mereka dengan air untuk mencegah api membakar mereka. Namun, Fitrihana tidak sadar, asap tebal telah mengepung seluruh lantai dua. Api menyedot seluruh oksigen di situ. Pintu kamar mandi dari plastik terbakar, meleleh, dan menimbulkan lebih banyak asap. Saat petugas pemadam kebakaran bisa menjinakkan api dan masuk kamar mandi, keempat korban terpojok di kamar mandi. "Mereka tewas karena diduga kehabisan oksigen," kata Armunanto. Dugaan itu ia sampaikan dengan alasan, tubuh korban relatif masih utuh, tidak gosong. Saat ditemukan pun tubuh mereka basah kuyup.Saat ditemukan, jenazah Fitrihana memeluk kedua anak kembarnya. Berdekatan dengan ketiganya ada jasad Salsa. Keempat jenazah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.Main-mainBeredar spekulasi, sumber api berasal dari korek api yang dimainkan oleh kedua anak kembar Fitrihana. "Dugaannya, sih, begitu karena si kembar ini sudah dikenal teman-teman sebayanya suka bermain korek api," kata Wakil Ketua RW 007 Agus Gunawan. Hal serupa disampaikan Lurah Jatipulo Ari Kurnia. "Dugaan kami, korek api menyala menyambar kasur," ucapnya.Di tempat kejadian terlihat bahwa yang terbakar habis hanya ruangan tempat tinggal Fitrihana dan tiga anaknya. Bagian bangunan lain di lantai dua dan lantai satu relatif masih utuh. Menurut Ari, saat hunian keempat korban terbakar, suasana di sekitar sepi karena hampir semua warga pergi beribadah di masjid. Sebanyak 14 mobil pemadam kebakaran dikerahkan."Yang siaga 14 mobil, tetapi yang bekerja hanya dua mobil karena api lekas padam. Dalam waktu 20 menit petugas berhasil memadamkan api. Lima menit setelah kebakaran terjadi, petugas sudah di lokasi," ujar Ari.Menurut Agus, Fitrihana mempunyai lima anak. "Dua yang pertama, laki-laki. Mereka di pesantren. Rumah korban ini dihuni tiga keluarga. "Keluarga Fitrihana di lantai dua. Di bawah ada keluarga Pak Prasetyo, pengontrak. Satu keluarga lagi masih saudara Fitrihana," katanya.Pada bagian lain, Agus menjelaskan, RW 007 seluas 3.240 meter persegi memiliki sekitar 600 keluarga. Kelurahan Jatipulo terdiri atas 38.000 keluarga. Meski termasuk kawasan padat penduduk, daerah ini jarang terjadi kebakaran. "Semenjak saya menjadi lurah di sini, baru sekali ini saya mendapatkan rumah terbakar," ucap Ari. (WIN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000