SURABAYA, KOMPAS — Sebanyak 192 pebulu tangkis usia di bawah 13 tahun mengikuti seleksi tahap kedua Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis, Minggu (6/8), di Surabaya, Jawa Timur. Jumlah itu terdiri dari 64 pebulu tangkis putri dan 128 pebulu tangkis putra. Mereka dianggap yang layak lolos dari 562 pendaftar.
Seleksi tahap pertama sudah menggugurkan 370 peserta yang datang dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara. Tahun ini, jumlah pendaftar audisi di Surabaya mencapai 879 anak. Namun, yang datang dan mendaftar ulang di tempat seleksi di Gedung Olahraga Bulu Tangkis Sudirman hanya 562 anak (63,9 persen).
Adapun dari 64 pebulu tangkis putri itu terdiri dari 32 anak kelompok usia di bawah 11 tahun (U-11) dan 32 anak kelompok U-13. Dari 128 pebulu tangkis putra terdiri dari 64 anak kelompok U-11 dan 64 anak kelompok U-13. Pebulu tangkis putri yang lolos separuh dari jumlah pebulu tangkis putra. Itu disebabkan anak putri yang mendaftar (209 orang) tak sampai separuh dari 670 anak putra yang mendaftar.
Dari 64 pebulu tangkis putri dan 128 pebulu tangkis putra, menurut Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi, akan diseleksi lagi sampai dengan Senin (7/8). Kemungkinan, dari kelompok putri akan diambil 2 anak dari U-11 dan 2 anak dari U-13. Di kelompok putra akan diambil 4 anak dari U-11 dan 4 anak dari U-13. “Seleksinya memang amat ketat karena kami ingin mendapatkan yang terbaik,” ujar mantan pebulu tangkis tunggal putra nasional itu.
Sebanyak 12 pebulu tangkis yang akan dipilih oleh tim pencari bakat kemudian harus mengikuti audisi final di GOR Djarum di Kudus, Jawa Tengah, pada 8-10 September. Audisi final berlangsung setelah audisi keenam di tempat yang sama pada 5-7 September.
Audisi tahun ini terbagi menjadi tujuh rangkaian acara. Yang pertama berlangsung Pekanbaru (Riau). Berikutnya di Banjarmasin (Kalimantan Selatan) lalu Manado (Sulawesi Utara). Selanjutnya, audisi bersamaan berlangsung di Cirebon (Jawa Barat) dan Solo (Jateng). Audisi di Surabaya berlangsung bersamaan dengan di Purwokerto (Jateng).
Fung mengungkapkan, peserta audisi dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Pada 2015, audisi diikuti 2.900 anak usia di bawah 15 tahun (U-15). Tahun lalu diikuti 4.900 anak. Tahun ini, audisi diprediksi tembus 5.000 anak. Namun, mulai 2017, seleksi untuk U-15 ditiadakan. Di beberapa audisi sebelumnya, seleksi berlaku bagi U-13 dan U-15. Tahun ini, seleksi menjadi U-11 dan U-13 karena PB Djarum ingin mendapat pemain usia dini untuk dilatih lebih lama.
”Harapannya, pelatihan dan pembinaan lebih lama bisa menghasilkan atlet berprestasi cemerlang,” ujarnya.
Adapun Surabaya akan terus menjadi tempat penyelenggaraan audisi. Salah satu alasannya, dari ”Kota Pahlawan” lahir sejumlah pebulu tangkis nasional yang fenomenal. Yang terutama adalah Rudy Hartono, peraih delapan gelar All England, tiga gelar Denmark Terbuka, dan satu gelar juara dunia. Selain itu, Alan Budikusuma, peraih medali emas tunggal putra di Olimpiade Barcelona 1992. Surabaya juga melahirkan Sonny Dwi Kuncoro, peraih medali perunggu tunggal putra di Olimpiade Athena 2004. Dari catatan itu, Surabaya sebenarnya memiliki tradisi melahirkan pebulu tangkis tunggal putra fenomenal.