KABANJAHE, KOMPAS — Aktivitas vulkanis Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, masih tetap tinggi. Pada Rabu (9/8/2017) pukul 00.00 hingga pukul 19.00, erupsi tercatat lima kali. Dua erupsi di antaranya disertai guguran lava. Aktivitas kegempaan di Gunung Sinabung juga masih tinggi.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung Armen Putra mengatakan, erupsi terjadi dengan tinggi kolom 700 meter hingga 1.500 meter. Guguran lava terjadi dua kali ke arah tenggara-timur atau ke arah Desa Gamber sejauh 1.000 meter dan 2.300 meter. ”Aktivitas vulkanis Sinabung masih tinggi,” katanya.
Erupsi itu membuat hujan abu vulkanis terjadi di Karo, terutama di Kecamatan Simpang Empat dan Naman Teran. Abu menutupi jalan raya, atap rumah, dan tanaman warga. Warga yang bepergian keluar rumah harus memakai masker untuk menghindari paparan abu.
Armen mengatakan, aktivitas kegempaan Sinabung pada periode yang sama juga masih tinggi. Gempa guguran yang menandakan proses gugurnya kubah lava terjadi 34 kali. Gempa frekuensi rendah terjadi 29 kali yang menandakan adanya suplai fluida dan energi dari dapur magma. Gempa hibrid juga terjadi dua kali yang menandakan pembentukan kubah lava masih terus terjadi.
Asap putih bertekanan rendah dengan tinggi 300 meter hingga 1.000 meter juga terdapat di atas kawah gunung. ”Ini menandakan ada tekanan tinggi di kawah gunung,” kata Armen.
Armen mengatakan, sebagian besar kubah lava Gunung Sinabung bervolume 2,2 juta meter kubik telah runtuh bersamaan dengan erupsi dan awan panas guguran dalam dua pekan belakangan. Saat ini, kubah lava Sinabung diperkirakan tidak sampai 1 juta meter kubik.
Armen mengatakan, aktivitas Gunung Sinabung berstatus Awas atau level IV itu diprediksi masih akan tetap tinggi dalam beberapa tahun ke depan. Ia mengimbau warga tetap mematuhi zona merah pada radius 3 kiometer dari puncak. Khusus untuk sektor selatan tenggara, zona yang harus dipatuhi berjarak 7 kilometer, tenggara timur 6 kilometer, dan utara-timur 4 kilometer.