BMW i8, mobil sport berteknologi plug-in hybrid, sudah setahun hadir resmi di Indonesia. Bagaimana rasanya menggunakan mobil ini di tengah infrastruktur negeri ini yang sering dianggap belum siap menerima teknologi mobil elektrik?
Di luar dugaan awal, saat Kompas mengujinya di jalanan Jakarta dan sekitarnya selama beberapa hari, awal Agustus ini, mobil tersebut bersama semua peranti pendukungnya cukup mudah dan ramah digunakan sehari-hari. Ini adalah pertama kali Kompas menjajal i8 di medan jalanan sesungguhnya setelah tahun lalu mendapat kesempatan mengujinya di trek tertutup di Nanyang Technological University di Singapura.
Pertama-tama dalam soal pengemudian. Sempat ada keraguan akan kemudahan operasi mobil ini saat pertama kali melihat posisi tempat duduknya yang sangat rendah khas mobil sport. Namun dengan penyesuaian sedikit pada posisi kursi dan roda kemudi, mengemudikan mobil sepanjang nyaris 4,7 meter ini tak ubahnya seperti menyetir sedan BMW Seri 3 biasa.
Hanya butuh penyesuaian saat mencari tempat parkir karena pintunya yang membuka ke atas butuh tempat cukup lebar untuk bisa membuka penuh. Selain itu, perlu juga memperhatikan kontur jalanan yang akan kita lewati mengingat ground clearance yang rendah (11,7 sentimeter) dan kondisi jalanan di Jakarta yang sukar ditebak. Jalanan mulus bisa tiba-tiba bopeng-bopeng dengan gundukan bekas galian.
Namun, selama empat hari menguji mobil ini, mobil seharga Rp 3,549 miliar (off the road) ini bisa digunakan dengan lancar di beberapa lokasi, termasuk di dalam kompleks perumahan dengan banyak polisi tidur. Walau memang perlu jalan ekstra pelan dan bergerak agak serong setiap kali melewati polisi tidur.
Kemudian soal teknologi plug-in hybrid-nya juga mudah dan ramah digunakan. Selama pengujian, kami mengandalkan peranti travel charger yang ringkas dan tersimpan di bagasi belakang mobil. Beberapa skenario pengisian kami lakukan, seperti di kantor ataupun rumah. Pada prinsipnya, selama tersedia colokan listrik dan daya listrik tempat itu minimal 2.200 VA, maka baterai litium-ion i8 bisa dicas.
Mode pengecasan
Kecepatan pengisian baterai mobil juga bisa dipilih dari menu utama di dasbor, dari pilihan maximum untuk tercepat, reduced untuk menengah, dan low untuk kecepatan rendah. Di rumah dengan daya listrik terbatas, mode pengisian disarankan dipilih pada mode Low. Pada mode ini, pengisian baterai dari kosong sampai penuh membutuhkan waktu 6-7 jam.
Pengecasan bahkan bisa dilakukan di rumah dengan daya 2.200 VA atau daya minimum yang dibutuhkan. Namun, peralatan listrik lain yang memakan daya besar sebaiknya dimatikan karena beban berlebih akan membuat listrik segera anjlok.
Sementara di kantor dengan daya listrik yang lebih besar bisa dipilih mode maximum. Waktu pengisian pun lebih singkat menjadi hanya 3-4 jam dari kosong sampai penuh.
Walau prosedurnya mudah, pengguna mobil ini tetap dianjurkan membaca buku manual dan prosedur pengecasan baterai secara saksama untuk menghindari kesalahan dan kerusakan yang tidak perlu.
Di lembar spesifikasi resmi disebutkan, pada kondisi baterai terisi penuh, jarak tempuh yang bisa dicapai dengan mode elektrik penuh (e-Drive) adalah 37 kilometer. Namun, dari beberapa kali pengecasan sampai penuh yang kami lakukan, layar MID mobil hanya menunjukkan jarak tempuh maksimum 24 kilometer. Itu pun saat dijalankan di Jakarta yang macet, jarak riil yang bisa ditempuh dengan tenaga listrik murni tak sampai jarak tersebut. Wajar mengingat tenaga baterai juga digunakan untuk menyalakan berbagai fitur mobil, termasuk penyejuk ruangan (AC).
Namun, sensasi mengendarai mobil masa depan sangat terasa di mode e-Drive ini. Saat pedal gas diinjak, akselerasi terasa spontan dan mobil meluncur tanpa suara kecuali suara berdenging pelan. Serasa mengendarai mobil di film-film sains fiksi!
Tak perlu khawatir saat listrik di baterai habis karena dalam kondisi baterai kosong, mesin bensin 3 silinder 1.500 cc dengan turbo langsung bekerja menggerakkan roda belakang. Bahkan dengan mengubah posisi berkendara ke mode sport dan menahan mesin di putaran tinggi, baterai pun perlahan-lahan terisi kembali.
Pada saat tenaga baterai masih tersisa dan mesin konvensional aktif bersamaan di mode sport, tenaga murni mobil sport berkursi 2+2 ini langsung keluar seluruhnya. Akselerasi berlangsung cepat (klaim pabrikan 0-100 kilometer per jam dalam 4,4 detik) dan saat dicoba di tol, kecepatan tinggi diraih tanpa susah payah walau mobil harus segera direm mengingat kondisi lalu lintas yang ramai.
Posisi titik pusat gravitasi yang rendah juga membuat pengendalian mobil layaknya mobil balap, terasa presisi dan tajam tanpa ada gejala body roll sedikit pun.
Lalu, bonus terbesar mobil ini adalah penampilannya yang begitu futuristik, provokatif, sekaligus indah yang tak pernah gagal membuat orang menoleh dan berdecak kagum!
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.