"Pressing" Ketat Matador Tumbangkan Juara Bertahan
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Strategi bermain menggunakan pressing ketat menjadi kunci kemenangan Matador Mekarsari atas Bina Taruna pada laga pertama Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14. Pada pertandingan yang digelar di Stadion Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (13/8), juara bertahan Bina Taruna harus menyerah dengan skor tipis 0-1 atas Matador Mekarsari.
Laga dimulai dengan tempo lambat. Kedua tim terlihat berhati-hati dalam mengembangkan permainan. Aliran bola lebih banyak berada di tengah sehingga jarang terjadi serangan yang mengancam gawang masing-masing tim. Kedua tim masih mencoba untuk saling membaca pola permainan.
Keunggulan postur tubuh dan teknik membuat Bina Taruna menyerang menggunakan bola-bola panjang yang langsung diarahkan ke depan. Sementara itu, Matador Mekarsari mengandalkan permainan umpan-umpan pendek.
Menit ke-15, Matador Mekarsari mendapatkan peluang pertamanya. Setelah mendapat umpan terobosan dari tengah, tendangan keras striker Cois Raya masih bisa dihalau kiper Bina Taruna, Rendy Saputra.
Namun, halauan Rendy yang tidak sempurna membuat bola tersebut muntah ke arah Ikhsan Rizola yang langsung menyambutnya dengan tendangan first time keras ke arah gawang Bina Taruna. Untungnya reaksi cepat yang ditunjukkan Rendy membuat gawang Bina Taruna tetap aman.
Serangan tersebut kemudian menjadi titik balik anak-anak Mekarsari. Mereka mulai tampil lebih berani dan lepas. Keunggulan teknik yang dimiliki Bina Taruna mereka imbangi dengan pressing ketat yang membuat Bina Taruna kesulitan mengembangkan permainan.
Bina Taruna yang berstatus juara bertahan pun terus berusaha menggempur pertahanan Matador Mekarsari. Namun, rapatnya pertahanan Matador Mekarsari membuat serangan-serangan tersebut selalu kandas.
Keasyikan menyerang, Bina Taruna dikejutkan oleh gol Matador Mekarsari. Berawal dari situasi sepak pojok di sudut kiri area permaianan Bina Taruna, bola lambung yang dikirimkan ke kotak penalti, langsung disambut dengan sundulan keras Rizola ke pojok kanan gawang. Skor pun berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Matador Mekarsari.
Gol tersebut membuat tempo permainan meningkat dan menjadi sedikit keras. Beberapa kali terjadi pelanggaran yang membuat wasit harus mengeluarkan kartu kuning bagi pemain. Total ada empat kartu kuning di laga ini, yang dibagi rata dua kartu kuning untuk masing-masing kesebelasan. Bahkan seusai laga pun, wasit juga harus mengeluarkan satu kartu merah untuk pemain Matador Mekarsari akibat keributan dengan pemain Bina Taruna.
Pelatih Matador Mekarsari Iskandar mengatakan gembira dengan hasil tersebut. Instruksi yang ia sampaikan bisa dilakukan para pemainnya sehingga akhirnya bisa meraih kemenangan melawan juara bertahan Bina Taruna.
”Secara teknik dan fisik, kami (Matador Mekarsari) kalah dengan mereka (Bina Taruna). Apalagi, mereka juara bertahan. Saya hanya meminta anak-anak supaya bermain lepas dan berani,” kata Iskandar seusai laga tersebut.
Menurut Iskandar, tidak ada strategi khusus yang ia siapkan untuk laga tersebut. Kunci di pertandingan itu adalah pressing ketat terhadap pemain Bina Taruna. Pressing tersebut membuat Bina Taruna kesulitan mengembangkan permainan.
ASIOP menang
Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 2017-2018 telah memasuki pekan pertama. Pada pekan pertama ini ada delapan pertandingan yang dilaksananakan, yang mempertemukan 16 tim.
Selain Matador Mekarsari, tim-tim yang berhasil menang pada putaran pertama ini diantaranya ASIOP Apacinti, Garuda Putra Bekasi, dan Villa 2000.
ASIOP Apacinti menang 4-1 atas Siaga Pratama, Garuda Putra Bekasi mengalahkan Talenta Muda FU 15 dengan skor 3-2, dan Villa 2000 menang tipis 1-0 atas Ragunan Soccer School. (DD03)