logo Kompas.id
UtamaPekerja Freeport Tewas
Iklan

Pekerja Freeport Tewas

Oleh
· 3 menit baca

JAYAPURA, KOMPAS — Denes Rumaropen, pekerja fasilitas kelistrikan milik PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, yang hilang setelah longsor dan banjir Selasa (15/8), ditemukan meninggal, Kamis. Dengan demikian, korban meninggal akibat bencana itu menjadi dua orang. Sehari sebelumnya pekerja bernama Edi Beanal (28) juga ditemukan meninggal.Longsor dan banjir lumpur menerjang area penambangan PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Selasa sekitar pukul 20.00 WIT. Penyebab musibah tersebut adalah curah hujan tinggi yang melanda daerah itu dari pukul 16.00 WIT hingga pukul 19.00 WIT.Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, Denes awalnya dilaporkan hilang saat longsor menerjang tempat kerjanya di Power Plant Tembagapura. Tim pencari dari PT Freeport dan aparat kepolisian setempat memfokuskan pencarian di sekitar lokasi longsor dekat tempat kerja Denes. Namun, pada Kamis sekitar pukul 08.00 WIT, jenazah Denes ditemukan seorang pendulang emas tradisional, Sulaeman, di sungai di daerah Kuala Kencana, Mimika. "Sulaeman bersama beberapa warga langsung melaporkan temuan jenazah itu kepada pihak kepolisian," katanya.Aparat Kepolisian Sektor Kuala Kencana bersama PT Freeport kemudian mengevakuasi jenazah korban. "Mereka membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Mimika. Sekitar pukul 17.00 WIT, jenazah teridentifikasi berdasarkan cincin yang bertuliskan nama istri korban," kata Ahmad.Pada Rabu, lanjut Ahmad, sejumlah pendulang emas tradisional juga menemukan jenazah seorang pegawai PT Freeport bernama Edi Beanal di pinggiran sungai di daerah Kuala Kencana sekitar pukul 03.00 WIT."Edi diduga merupakan salah satu korban longsor di Tembagapura yang hanyut terbawa sungai hingga ke Kuala Kencana. Daerah itu masih termasuk area kerja PT Freeport," ucapnya. Sejumlah fasilitas dan infrastruktur di Tembagapura rusak akibat bencana itu, di antaranya Power Plant Tembagapura, masjid, Sekolah YPJ Tembagapura, jalan utama Tembagapura-Timika, halaman barak L, Kantor Operasional Center SRM, gudang pipe line, dan jembatan dekat Kawiki. Faktor alamJuru bicara PT Freeport, Riza Pratama, mengatakan, longsor dan banjir yang terjadi di Tembagapura murni faktor alam. "Tim di lapangan berhasil menghidupkan kembali instalasi listrik dan air walaupun dengan jumlah terbatas," katanya.Riza mengatakan, pihaknya mendata kembali keberadaan semua pegawai setelah bencana tersebut. "Kami juga berupaya membagikan makanan siap saji, susu, dan air bagi keluarga karyawan yang membutuhkan," ujarnya.Menurut Riza, pembersihan sejumlah lokasi yang tertimbun longsoran berjalan baik. "Kegiatan operasional pun kembali berjalan normal," ujar Riza. Sementara itu, hujan yang turun sejak Kamis dini hari menyebabkan sejumlah kawasan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, tergenang banjir. Sejumlah warga yang tinggal di daerah rendah yang biasanya terdampak banjir parah mulai memikirkan kemungkinan pindah. Berdasarkan pantauan Kompas, ketinggian air di beberapa jalan utama di Balikpapan mencapai 60 sentimeter. Di sepanjang Jalan MT Haryono, misalnya, banjir tampak di beberapa tempat. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Balikpapan Suseno mengatakan, penanganan banjir di Balikpapan termasuk yang diprioritaskan untuk diselesaikan. (FLO/PRA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000