logo Kompas.id
UtamaSusi: Potensi Sumber Daya Ikan...
Iklan

Susi: Potensi Sumber Daya Ikan Meningkat

Oleh
· 3 menit baca

BANDUNG, KOMPAS — Perbaikan tata perikanan kelautan di Indonesia efektif meningkatkan potensi sumber daya ikan Indonesia. Hal itu menjadi modal kuat bagi Indonesia untuk mewujudkan cita-cita sebagai negara poros maritim dunia.Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan hal itu saat memberikan kuliah umum di Sasana Budaya Ganesha, Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jumat (18/8). "Ada tiga pilar yang menjadi kunci keberhasilan. Menciptakan kedaulatan, keberlangsungan, dan memberikan kesejahteraan bagi semua orang," katanya.Sejauh ini pelaksanaan tiga pilar itu berbuah positif. Stok potensi sumber daya ikan Indonesia pada akhir 2016 tercatat 12,54 juta ton. Jumlah itu jauh lebih besar ketimbang stok dua tahun sebelumnya yang hanya sekitar 6,5 juta ton."Meningkatnya stok ikan sebanyak 6 juta ton, dengan asumsi harga ikan 1 dollar AS per kilogram, Indonesia memiliki tabungan secara tidak langsung 6 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 78 triliun. Potensi itu jelas akan menjadi modal baik bagi masa depan perikanan kelautan Indonesia," katanya.Susi mengatakan, peningkatan stok itu salah satunya disumbangkan dari pelarangan penangkapan ikan menggunakan alat tak ramah lingkungan, seperti cantrang. Pelarangan itu, menurut Susi, sejak awal ditujukan untuk menjaga stok dan keberlangsungan perkembangbiakan ikan.Ia menjelaskan, kapal dengan cantrang dan trawl atau pukat bisa menjaring ribuan ton ikan hingga radius 399 kilometer atau setara jarak Jakarta-Semarang. Tidak hanya mengambil ikan besar, tetapi juga menggaruk anakan ikan."Kalau diteruskan bisa merusak keberlangsungan perkembangan ikan. Selain itu, kegiatan itu juga merugikan nelayan kecil," kata Susi.Penenggelaman kapal asing yang menangkap ikan secara ilegal dan moratorium penambahan kapal asing juga untuk memperbaiki sumber daya kelautan.Susi mengatakan, sejumlah kebijakan yang dilakukan sudah berdasarkan hukum yang berlaku. Penenggelaman kapal, misalnya, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan yang memperbolehkan penenggelaman kapal yang menangkap ikan secara ilegal. Sementara moratorium penambahan kapal asing sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.Dalam kesempatan itu, Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan, peran akademisi adalah menjaga agar pemerintahan berjalan semestinya. Ia mengatakan, kebijakan kementerian yang sudah baik perlu didukung. Namun, sebaliknya, kebijakan yang salah harus dikritik untuk diluruskan agar tidak merugikan rakyat. Pemberdayaan rakyatInspektur Jenderal Kementerian Pertahanan Letnan Jenderal Agus Sutomo di Ambon mengapresiasi Komando Daerah Militer XVI/Pattimura atas dukungan mereka dalam mengoptimalkan potensi daerah lewat program Emas Hijau dan Emas Biru. Agus di Ambon, Jumat, untuk menghadiri panen ikan kakap putih yang benihnya ditebar Presiden Joko Widodo pada 9 Februari. Benih itu ditebar di keramba jaring apung hasil kerja sama Kodam Pattimura dan Sekolah Usaha Perikanan Menengah Waiheru. Benih yang ditebar Presiden 1.000 ekor.Dalam kesempatan itu hadir Panglima Kodam Pattimura Mayor Jenderal Doni Monardo, Gubernur Maluku Said Assagaff, Kepala Kepolisian Daerah Maluku Inspektur Jenderal Deden Juhara, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IX Ambon Laksamana Pertama Nur Singgih Prihartono, dan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.Menurut Agus, sistem pertahanan suatu negara tidak semata-mata murni bernuansa militer, seperti kekuatan pasukan dan alat utama sistem persenjataan. Namun, dalam menggalang sistem pertahanan yang kuat juga perlu didukung semua sektor dan segi-segi kehidupan, termasuk perekonomian. Sementara itu, program Emas Biru dan Emas Hijau itu dikerjakan sejak dua tahun silam saat Mayjen Doni Monardo mulai memimpin Kodam Pattimura. Emas Biru terkait pemanfaatan potensi laut dan Emas Hijau pemanfaatan potensi darat.Terkait potensi laut, Kodam Pattimura memberikan bantuan antara lain berupa keramba jaring apung, keramba tancap, dan perahu motor. Sementara bantuan untuk pengoptimalan potensi darat berupa tanaman berumur panjang, seperti pala dan cengkeh. (BKY/FRN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000