JAKARTA, KOMPAS — Masa puncak ibadah haji, yakni wukuf di Padang Arafah, masih sembilan hari lagi. Dalam sisa waktu tersebut, jemaah calon haji asal Indonesia diminta menjaga kebugaran fisik. Kegiatan yang tak perlu sebaiknya dihindari karena suhu di Mekkah mencapai 50 derajat celsius.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusuf Singka menyampaikan imbauan tersebut, Selasa (22/8), sebelum bertolak dari Jakarta ke Jeddah, Arab Saudi. ”Suhu ekstrem berisiko bagi kesehatan jemaah yang sekitar 67 persen berusia lanjut,” kata Eka.
Kepala Daerah Kerja Mekkah Nasrullah Jasam mengimbau jemaah calon haji agar tidak memaksakan diri beribadah di Masjidil Haram, terutama pada siang hari. ”Sebaiknya memanfaatkan masjid di hotel masing-masing,” katanya.
Hingga Selasa, jemaah calon haji asal Indonesia yang sudah berada di Mekkah mencapai 173.684 orang (sekitar 85 persen) dari 204.000 total jemaah.
Yang mendarat di Madinah (gelombang I) ataupun yang mendarat di Jeddah (gelombang II) sudah berada di Mekkah. Mereka membaur bersama jutaan anggota jemaah calon haji dari negara lain menunggu masa wukuf 9 Zulhijah (31 Agustus 2017).
Kepala Daerah Kerja Bandara Arab Saudi Arsyad Hidayat mengatakan, masih ada 30.316 anggota jemaah calon haji yang akan berdatangan sampai Sabtu (26/8). Mereka berangkat dari 13 embarkasi di Tanah Air.
Kepala Subbagian Informasi dan Humas Asrama Haji Embarkasi Surabaya Markus mengatakan, sebanyak 36.640 calon haji yang terbagi menjadi 83 kloter berangkat dari Embarkasi Surabaya. Mereka berasal dari Jawa Timur (35.270 orang), Bali (700), dan Nusa Tenggara Timur (670).
Persiapan wukuf
Terkait dengan persiapan wukuf, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin selaku Amirul Haj bertemu dengan Wakil Ketua DPR Fadli Dzon dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid di Mekkah, Arab Saudi.
Seperti dilaporkan wartawan Kompas TV,Daday Rahmat dan Muhammad Irsyan, dari Mekkah, pertemuan tersebut memastikan persiapan di Arafah sudah mencapai 95 persen. Persiapan yang dimaksud mencakup tenda jemaah dan fasilitas pendukung.
Kepala Subbidang Pelayanan Informasi Publik Kementerian Kesehatan Prawito menyebutkan, hingga 22 Agustus, calon haji yang wafat 66 orang. Penyebab dominan karena gangguan jantung (71 persen).
Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama Mastuki di Jakarta mengingatkan jemaah calon haji agar waspada terhadap aksi kejahatan yang berpotensi terjadi di tengah kerumunan jemaah antarbangsa.